Kekecewaan dikala Subuh

Subuh-subuh udah di bangunkan Ummi . disuruh buka internet.. adohh… buka internet itu berarti buka leppy, buka leppy berarti harus di colokin dulu, colokin modemnya dulu, nungguin lola nya.. alamak.. sedangkan mata aku aja belum bisa terbuka.

Akhirnya dengan langkah di seret-seret aku kekamar mandi dan sholat, setelah itu buka leppy. Aku liat deh pengumuman yang udah 2 bulan ini di tunggu para guru. pPengumuman Kelulusan PLPG. Dan chhhaaaaamm……… Ummi nggak lolos juga… huft…

Padahal telah banyak waktu dan tenaga yang di korbankan, telah dikerahkan semua usaha., telah terpanjatkan segala doa-doa, telah berurai air mata meminta pada-NYA,  Namun hasilnya masih nihill..

Mungkin karena terlalu berharap,  mungkin karena tak pantas,mungkin karena Allah memberi ujian kesabaran untuk menunggu tahun depan. Dan mungkin karena belum sanggup menerima amanah itu.

“Mungkin rezeki kita nggak disana, Mi. Kita nggak dipilih untuk mendapatkan rezeki nomplok seperti itu. Rezeki kita atas usaha dan kerja keras, dan mungkin inilah takdir kita.”

“Ah, nggak Ummi pikirin kok” kata ummi santai.

Tapi kok di kamar mandi nya lama banget, Mi?

Jadi ingat perjuangan Ummi bulan puasa kemaren, nginap di Hotel 10 Hari. Bulan ramadhan. Tinggallah kami kakak beradik dan Buya di rumah. Sesekali aku mengantar kebutuhan dan tugas Ummi ke hotel itu. Ketika ujian pun aku ikut serta, aku sudah yakin 100 %. Ternyata.. Allah berkehendak lain..

Jadi ingat postingan  Riak Halus ,All Is Well yang juga menceritakan kekecewaan Ummi 1  tahun lalu. Dan tanpa di sadari, hal ini sudah terjadi 4 (EMPAT) kali.  cukuplah untuk kekebalan keihklasan kami.

Aku berjanji pada diri sendiri, di postingan inilah aku akan menutup pembahasan tentang hal yang mengecewakan itu. tak kan ku ungkit lagi. Ikhlaskan saja hal yang mungkin bukan rezeki kita. cukuplah Blog ini penampung duka lara derita, penampung kekecewaan yang menyebabkan lara. Penampung cerita-cerita yang tak tau lagi harus berbagi dengan siapa.. cukuplah blog ini… 

Aku dan Ummi di Gedung Guru Riau. Love you so Much My Mother