Akhirnya aku selesai ujian
skripsi. Kemaren (2 Juli 2013) aku di bantai oleh dosen penguji di meja hijau.
Sidang nya Alhamdulillah lancar aman terkendali. Hasilnya langsung di umukan
sore itu. Aku lulus dan bisa melanjutkan ke ujian kompre secepatnya.
Alhamdulillah juga anak Matematika yang ujian skripsi kemaren banyak yang
lulus, tapi ada 2 orang yang lulus bersyarat. Sedangkan anak konsen IPA, banyak
yang gagal dan harus mengulang penelitian dan ujian lagi. Semoga yang gagal dan
lulus bersyarat bisa lancar dalam perbaikan, tetap sabar dan semangat,
sedangkan yang lulus tidak tinggi hati dan lancar menuju kompre. Amin ya Robb.
Nah yang mau aku ceritain disini
bukan masalah ujian skripsi yang menegangkan. Bukan. Aku mau berbagi cerita,
betapa perhatiannya Ummiku disaat aku membutuhkannya.
Waktu hari ulangtahun Ummi, sore
menjelang magrib itu aku tau kalau aku ujian hari selasa, terhitung 4 hari
lagi. Gimana aku nggak skot jantung! Langsung sesak napas dan lutut rasanya
lemes.. aku takut banget ujian skripsi ini, lebih takut dari pada ujian
proposal. Soalnya banyak yang gagal dalam ujian ini dan harus ngulang
penelitian yang membutuhkan waktu berbulan-bulan. argh.. nggak kebayang deh.
Belum lagi aku ngebayangin dapet dosen penguji super Killer kayak di ujian
proposal kemaren, ada kali 1 jam aku di bantai dengan pertanyaan-pertanyaan di
meja hijau itu. padahal temen-temenku nggak sampe segitu lamanya. Dosen penguji
bernapsu banget membombardir aku dengan pertanyaan-pertanyaan karna metode
penelitian aku yang berbeda dari yang lain. Di konsen Matematika Cuma 2 orang
yang memakai metode ini. jadilah aku dibatai habis-habisan. Untunglah aku lulus
dan dapat B -__-
Kekhawatiran
itu masih melekat, aku pun kocar kacir kayak kambing baru disembelih.
Menyiapkan alat peraga yang kemaren udah rusak dan hilang, terpaksa dibuat
baru. Membaca banyak buku dan banyak hal lain.
Disitu Ummiku berperan sangat besar.
Beliau menenangkanku, memberiku ruang dan waktu seluas-luasnya untuk belajar,
membiarkan kamar dan ruang tengah berantakan karna buku-buku ku dan
kertas-kertas lain, membuatkan makanan untuk cemilanku. Membuatkan aku susu
kalau dilihatnya malam aku masih berkutat dengan skripsi. Beliau juga
menggantikan semua tugasku di rumah. Biasanya cuci piring atau lainnya aku yang
mengerjakan, saat itu Ummi yang menggantikan. Beliau tidak pernah menyuruhku
mengerjakan hal lain selain belajar dan belajar.
Ummi juga selalu bertanya apa yang aku butuhkan, kalau kertas untuk
ngeprint habis. Ummi langsung membelikannya. H-2 suaraku masih serak karna
batuk, Ummi pun mencarikan aku obat di apotik tanpa aku minta. Apapun yang aku
butuhkan, Ummi akan mencarinya walau ke ujung dunia. Duhai Ummiku.. hiks..
terharruu..
Dimalam ujian, jam
11 malam aku masih mengedit video yang besok akan di tampilkan dengan slide
power point. Ummi masuk kamarku dan menyuruhku tidur. Takut besok terlambat
bangun. Tapi karna video itu masih belum fix menurutku aku pun melanjutkannya.
Tiada di sangka, jam 1 malam aku keluar kamar, Ummi masih duduk membaca buku di
depan kamarku. Ummi menunggu dan memastikan kalau aku jangan sampai begadang.
Waktu aku masuk kamar dan mematikan lampu untuk tidur, barulah Ummiku juga
masuk kamarnya dan tidur. Duhai Ummii…. Betapa besar perhatianmu..
Paginya
semua sarapan sudah disiapkan Ummi. Aku bersiap ke kampus dengan membawa 3 tas
besar yang berisi buku-buku dan bukti-bukti penelitian. Sungguh rempong!
Apalagi dengan baju kebaya, rok sempit, di tambah sepatu high hell (sepatu neraka) yang diwajibkan kampus. Alamak,
pergi ujian berasa pergi balek kampung dengan barang dan pakaian se rempong
itu!
Pulang
dari ujian, belum sempat aku turun dan motor, Ummi begitu antusias bertanya
hasilnya. Aku pun menceritakan betapa ujianku berjalan sangat lancar, tidaklah
seburuk yang aku bayangkan. Malah hasilnya di atas yang aku harapkan.
Alhamdulillah..
Ummipun
tertawa terbahak-bahak ketika aku ceritakan, kejadian lucu di akhir ujian.
Ketika semua dosen penguji sudah
puas bertanya, dosn pembimbingku yang baik hati mempersilahkan untuk menutup.
“Terimakasih kepada dosen
pembimbing dan dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk
skripsi saya. Saya akan memperbaiki skripsi saya”. Tapi dosen
penguji langsung menyela.
“Apa yang mau kamu perbaiki?
Memangnya penguji ada nyuruh kamu perbaiki?” kata dosen penguji sambil senyum.
Semua penonton tertawa.
Aku pun nutup muka dengan buku
saking malunya. “Salah ngomong, Pak”. Kataku membela diri. Hihi. Dan akhirnya
aku menutup tanpa salam saking saltingnya.
Semua
ini tentunya berkat doa Ummi yang katanya malam itu sempat sholat hajat**
memohon kepada Allah swt agar ujianku lancar. Berkat doa keluarga-keluarga yang
selalu mensupport ku, menyemangatiku tiada henti. Adik-adikku, sepupuku Cici,
Anisa, Fany yang selalu menelpon dan SMS memberi semangat. teman-teman terdekat
yang tulus mendoakan. Berkoat doa dan motivasi dari kalian semua Allah
memudahkan ujian skripsi aku. Terimakasih ya Allah. Terimakasih Ummi..
terimakasih semuanya.. #ambil tissu
*Ummi adalah panggilan untuk
Ibu, setara dengan Mama, Mami, Bunda, etc. Di ambil dari bahasa Arab
**Sholat Hajat dilaksanakan karna mempunyai keinginan khusus dan memohon kepada Allah swt mengabulkannya.
alhamdulillah , doa , kasih sayang ibu itu memagn luar biasa .
BalasHapusselamat ya atas lulus ujiannya, apalagi tanpa revisi
keren banget, sekarang bisa nge les i anak tetangga dengan tenang kan, hehehe
iya mas... ehehehe.. mas agus masi inget aja kasus anak les..
HapusAku baca ini jadi nyadar kalo ibuku sebenernya juga perhatian kayak gitu...
BalasHapusCongrats ya udah lulus skripsi. Tinggal wisuda dong. Congratulations. :)
iya, sebenarnya tiap ibu itu perhatian. tapi kita anaknya yg nggak nyadar :(
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterharu. ibuku juga perhatian kayak gitu.
BalasHapusibu juga pasti selalu mendukung kita. ibu bener bener perhatian :)
kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa #nyanyi
selamat ya udah lulus ujian skripsi :D
hihihi.. malah nyanyik die
Hapusmakasih :)
selamat kakak... seorang ibu pasti sangat perhatian kak, tiap aq ujian pun Ibuku ga lupa mendoakan aq dalam sholat malam nya ^_^
BalasHapus#aq follow ya
doa ibu memang tak kan pernah putus :)
BalasHapuskasih ibu memang tiada duanya :)
BalasHapussaya juga pernah nonton film drama judulnya my mom, kisah yang benar-benar menyentuh dan membuat saya termenung :)
ummi, panggilan ibunya ya. kalo aku mah emak hehe gak nanya yah.
BalasHapusbaik banget ibunya, perhatian pula, selamat ya teh atas kelulusannya.. :)
wah, memang kasih ibu itu sepanjang masa. dalam keadaan apapun pasti selalu support anaknya.. sama kayak masalah ini..
BalasHapusjadi inget mau sidang, ditemenin ibu tidur karena gwnya ga bisa tidur .. T^T
BalasHapusibu emang sosok yang paling top sepanjang masa.. cukup terharu :))
BalasHapuswah wah selamat ya mbak atas kelulusannya....
BalasHapus:)
saya belum kuliah jeee....
makasi atas infirasinya, semoga tambah berkah ilmunya
BalasHapusterima kasih , sangat membantu^^