Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarokatuh,
Setelah beberapa kali musyawarah kecil-kecilan, akhirnya dengan kerja keras dan pengorbanan dari ketua FLP Pekannbaru yang bersinergy langsung dengan ketua FLP Wilayah Riau, terlaksanalah Ifthor Jam’i (Buka bersama) Forum Lingkar Pena. Yang hadir bukan hanya pengurus dan anggota FLP Pekanbaru saja, tapi juga senior-senior dari FLP wilayah Riau. Seperti Pak Bambang Kariawan dan keluarga, Bang Wamdi Jihadi beserta anak dan istri, tak ketinggalan beberapa wajah-wajah yang sudah lama tak muncul, pada agenda ini bisa ikut meramaikan.
Setelah beberapa kali musyawarah kecil-kecilan, akhirnya dengan kerja keras dan pengorbanan dari ketua FLP Pekannbaru yang bersinergy langsung dengan ketua FLP Wilayah Riau, terlaksanalah Ifthor Jam’i (Buka bersama) Forum Lingkar Pena. Yang hadir bukan hanya pengurus dan anggota FLP Pekanbaru saja, tapi juga senior-senior dari FLP wilayah Riau. Seperti Pak Bambang Kariawan dan keluarga, Bang Wamdi Jihadi beserta anak dan istri, tak ketinggalan beberapa wajah-wajah yang sudah lama tak muncul, pada agenda ini bisa ikut meramaikan.
Bahkan ada pengurus FLP
Cabang, yang baru saja hengkang dari Pekanbaru, berkorban berjam-jam menempuh
perjalanan Payakumbuh-Pekanbaru hanya untuk menghadiri agenda ini. Subhanallah.
Standing applause untuk Ilham Fauzi.
Payakumbuh-Pekanbaru belum seberapa jauh, adalagi kak Dian
yang baru saja datang dari Malang. Aku saja yang sudah 3 tahun bergabung di
FLP, belum pernah bersua muka dengan Penulis senior ini, saking lamanya beliau
meninggalkan Pekanbaru.
Agenda Ifthor jam’i ini
dilaksanakan di rumah makan ayam penyet pemuda semarang, Jalan Soekarno Hatta.
Tempat yang lumayan bersih dan punya interior yang lumayan ini tepat berada di
samping Markaz Dakwah PKS Pekanbaru. Dan siapa lagi yang mengurus pendataan,
mem booking tempat, memesan makanan dan hal-hal lainnya kalau bukan ketua FLP
Pku yang kami banggakan, bang Helmi aka Alam Terkembang.
Organisasi mana yang
ketuanya punya tugas rangkap ketika ada acara. Ketua yang mobile mencari
tempat, ketua yang sekaligus jadi sekretaris, ketua yang jadi bendahara, bahkan
ketua juga yang jadi seksi konsumsi. Mengurus makanan siapa yang kurang, siapa
yang belum kebagian, siapa yang makanannya tidak sesuai pesanan dan hal-hal
yang seharusnya tidak di urus oleh ketua. Maafkan kealpaan kami bang.. tapi itu
selalu saja terjadi di setiap agenda. Hohoho #salam takzim sama bg alam
Back to agenda buka
bersama tadi, acara dibuka oleh MC (yang lagi-lagi di buka oleh Ketua) #tepok
jidat 100 kali #jedotin ke tembok
Selanjutnya, seperti biasa, agenda di awali dengan tilawah supaya lebih berkah, kali ini yang tilawah adalah bang Syawaluddin
Setiap ada agenda, FLP
Pekanbaru punya “Tukang Baca Puisi”.
Kalau ada makhluk Tuhan yang satu ini. Insyaallah ada pembacaan puisi, meskipun
langsung di todong baca di tempat. Tapi bukan Asqolani namanya kalau saat dia
baca puisi semua audience nggak tercengang. Bg Asqo selalu keren saat baca
puisi. As always.
Agenda ini juga tidak
menyia-nyiakan kedatangan bg Wamdi yang sehari-harinya adalah guru di Pon-Pes
Ihsan Boarding School (IBS). Beliau pun di daulat untuk memberikan tausyiah.
Sesuai dengan isu akhir-akhir ini. Tausyiah pun mengenai kepedulian kita kepada
saudara-saudara yang sedang terzolimi yang ada di Palestina. Kami yang
mendengar jadi terenyuh dibuatnya. Aku sempat melirik kak Sizu yang sepertinya
meresapi betul apa yang di sampaikan Ustad Wamdi
Ustad Wamdi menutup
tausiahnya dengan Puisi karya HTR
(Helvi Tiana Rosa, sang Pendiri FLP)
puisi ini kerap di bacakan di aksi-aksi solidaritas untuk Palestine. puisi ini juga menjadi opening ceremonial Konferensi Asia Pasific untuk Palestina di Jakarta, 29 Juni 2011. mari kita baca dan renungkan puisi ini sejenak.
Kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina?
Apakah sampai padamu berita
tentang rumahrumah yang dihancurkan
tanahtanah meratap berpindah tuan,
bahkan manusia yg dibuldozer?
Apakah sampai padamu berita
tentang airmata yang tumpah
dan menjelma minuman seharihari
tentang jadwal makan yang hanya sehari sekali
atau listrik yang menyala cuma empat jam sehari?
Apakah sampai padamu
berita tentang kanakkanak yang tak lagi berbapak
tentang ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara?
Para balita yang menggenggam batu
dengan dua tangan mungil mereka
menghadang tentara zionis Israel
lalu tangan kaki mereka disayat dan dibuntungi
Apakah sampai padamu berita tentang masjidil Aqsha
di halamannya menggenang darah
dan tubuhtubuh yang terbongkar
Peluru yang berhamburan di udara
menyanyikan lagu kematian menyayat nadi
kekejaman yang melebihi fiksi
dan semua film yang pernah kau tonton
di bioskop dan televisi
Kebiadaban yang mahanazi
Tapi orangorang di negeriku masih saja mengernyitkan kening:
“Palestina? Untuk apa memikirkan Palestina?
Persoalan di negeri sendiri menjulang!”
Mereka bersungutsungut tak suka
Membatu, tak jarang terpengaruh
menuduh pejuang kemerdekaan Palestina
yang membela tanah air mereka sendiri
sebagai teroris!
Duhai, maka kukatakan pada mereka:
Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini
Atas nama kemanusiaan: menyala-lah!
Kita tak bisa hanya diam
menyaksi pagelaran mahanazi
sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna
dan bercanda di ruang keluarga
kita tak bisa sekadar
menampung pembantaianpembantaian itu dalam batin
atau purapura tak peduli
Seorang teman Turki berkata:
mereka yang membatasi ruang kemanusiaan
dengan batasbatas negara
sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan
Hai Amr Moussa tanyakan pada Liga Arab
belum tibakah masanya bagi kalian
bersatu, membuka hati, berani
berhenti mengamini nafsu Amerika
yang seharusnya kita taruh di bawah sepatu?
Hai Ban Ki Moon,
apakah Perserikatan Bangsa Bangsa itu nyata?
Sebab tak pernah kami dengar
PBB mengutuk dan memberi sanksi
pada mahanazi teroris zionis Israel
yang pongah melucuti kemanusiaan dan keberadaban
dari wajah dan hati dunia
Apakah kalian, apakah kita tak malu
Pada para syuhada flotilla, Rachel Corrie, Yoyoh Yusroh
dan George Galloway?
Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu:
menyebarkan tragedi keji ini pada hatihati yang bersih,
memberi meski sedikit apa yang kita punya
dan mendoakan Palestina
Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?
Tentang Palestina yang bersemayam kokoh
di hati mereka yang diberi kurnia?
Seperti cinta yang tak bisa kau hapus
dari penglihatan dan ingatan,
airmata, darah, dan denyut nadi manusia
Lawan Mahanazi!
(Helvy Tiana Rosa, Depok, 25 Juni 2011)
Apakah sampai padamu berita
tentang rumahrumah yang dihancurkan
tanahtanah meratap berpindah tuan,
bahkan manusia yg dibuldozer?
Apakah sampai padamu berita
tentang airmata yang tumpah
dan menjelma minuman seharihari
tentang jadwal makan yang hanya sehari sekali
atau listrik yang menyala cuma empat jam sehari?
Apakah sampai padamu
berita tentang kanakkanak yang tak lagi berbapak
tentang ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara?
Para balita yang menggenggam batu
dengan dua tangan mungil mereka
menghadang tentara zionis Israel
lalu tangan kaki mereka disayat dan dibuntungi
Apakah sampai padamu berita tentang masjidil Aqsha
di halamannya menggenang darah
dan tubuhtubuh yang terbongkar
Peluru yang berhamburan di udara
menyanyikan lagu kematian menyayat nadi
kekejaman yang melebihi fiksi
dan semua film yang pernah kau tonton
di bioskop dan televisi
Kebiadaban yang mahanazi
Tapi orangorang di negeriku masih saja mengernyitkan kening:
“Palestina? Untuk apa memikirkan Palestina?
Persoalan di negeri sendiri menjulang!”
Mereka bersungutsungut tak suka
Membatu, tak jarang terpengaruh
menuduh pejuang kemerdekaan Palestina
yang membela tanah air mereka sendiri
sebagai teroris!
Duhai, maka kukatakan pada mereka:
Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini
Atas nama kemanusiaan: menyala-lah!
Kita tak bisa hanya diam
menyaksi pagelaran mahanazi
sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna
dan bercanda di ruang keluarga
kita tak bisa sekadar
menampung pembantaianpembantaian itu dalam batin
atau purapura tak peduli
Seorang teman Turki berkata:
mereka yang membatasi ruang kemanusiaan
dengan batasbatas negara
sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan
Hai Amr Moussa tanyakan pada Liga Arab
belum tibakah masanya bagi kalian
bersatu, membuka hati, berani
berhenti mengamini nafsu Amerika
yang seharusnya kita taruh di bawah sepatu?
Hai Ban Ki Moon,
apakah Perserikatan Bangsa Bangsa itu nyata?
Sebab tak pernah kami dengar
PBB mengutuk dan memberi sanksi
pada mahanazi teroris zionis Israel
yang pongah melucuti kemanusiaan dan keberadaban
dari wajah dan hati dunia
Apakah kalian, apakah kita tak malu
Pada para syuhada flotilla, Rachel Corrie, Yoyoh Yusroh
dan George Galloway?
Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu:
menyebarkan tragedi keji ini pada hatihati yang bersih,
memberi meski sedikit apa yang kita punya
dan mendoakan Palestina
Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?
Tentang Palestina yang bersemayam kokoh
di hati mereka yang diberi kurnia?
Seperti cinta yang tak bisa kau hapus
dari penglihatan dan ingatan,
airmata, darah, dan denyut nadi manusia
Lawan Mahanazi!
(Helvy Tiana Rosa, Depok, 25 Juni 2011)
Puisi ini pernah
dibacakan oleh HTR dengan berapi-api pada tahun 2011. Bergetar dada melihatnya,
mendidih darah mendengarnya.
apakah sampai padamu, berita tentang yang mahanazi?
Selain itu juga ada
agenda bincang-bincang singkat mengenai internal FLP yang dipimpin Ketua, Bg
Helmi (lagi). Juga ada hibah buku, dan penggalangan dana untuk saudara
kita yang ada di Jalur Gaza. Donasi yang terkumpul dari penggalangan dana Sore
ini mencapai Rp. 900.000. semoga ada yang menambahkan seratus ribu lagi, biar
jadi genap satu juta. Donasi ini akan di transfer dulu ke rekening FLP Pusat,
yang kemudian akan mengirim langsung ke Gaza. Semoga bantuan sekecil ini bisa
membantu saudara-saudara kita yang ada di Gaza.
Demikianlah rangkaian
agenda Ifthor Jam’I Forum Lingkar Pena Pekanbaru, Terimakasih kepada
sahabat-sahabat penulis FLP Pekanbaru yang sudah hadir. Semoga bisa mempererat
ikatan ukuwah di antara kita, dan semoga acara ini berkah dan di pandang Allah
sebagai ibadah. Amin ya Robb.
Sebelum pulang, bang Alam
juga sempat mengumumkan rencana keberangkatan aku ke Papua (setelah aku
bisik-bisikin. Hehe) moment yang tepat sekali untuk pamit dan minta doa dari
semua sahabat di FLP. Doakan daku diberi kemudahan oleh Allah SWT, dari
berangkat, hingga pulang kembali kesini. Amin ya Robbal alamin (tolong di
aminkan ya) ^_^
Keep Blogging and Keep Writing!
*Mohon Maaf fotonya banyak yang nggak beres. belum dapat file masternya masih sama bang Fathromi :)
Kreeeen Risah. semoga sebelum berangkat ke Papua kita bisa berjumpa kembali. Doa ku menyertai mu nak " Semoga kesuksesan dan keberkahan bersama mu "
BalasHapusaminnnnn... makassiihhhh kak sizu :)
HapusBismillah, semoga Allah melindungi saudara-saudara muslim kita di Palestina. Pedih rasanya. Puisi Mbak Helvy sangat menyentuh. Alhamdulillah, Risah masih bisa berbuat banyak untuk itu dengan acara FLP. Akan ke Papua untuk apa?
BalasHapusFLP lah yang menjembatani nya :)
Hapusinsyaallah saya ikut program SM3T mbak..
FLP itu kaya sejenis komunitas pecinta sastra di pekanbaru gitu ya? wih bagus aktifitasnya juga positif baca puisi, pengalangan dana, hebat-hebat kalo aku sih anak teater ada hubungannya gak ya? haha oh iya semoga donasinya sampe ke saudara-saudara kita di palestina ya.! soalnya kemarin baca di kaskus ada lembaga yang ngaku-ngaku gitu deh terus uang donasinya di pake buat kebutuhan pribadi. hehe
BalasHapusiya dis, tapi bukan cuma sastra doang. smeua genre penulis ada di FLP ini.
Hapusiya bener banget. bukan 1 doang oknum yang gak punya hati kayak gitu. masak tega-teganya makan uang hak orang yang sedang terzolimi di palestina. heuh
Halo kak risaah
BalasHapuslama gak berkunjung ke blogmu,
kemaren aku jalan2 ke blognya iva, liat artikel lamanya tentang bedah buku ga jelas bareng kak risah hahaha.
kak risah anggota FLP ya, wih keren...udah 3 taun.
semoga tetap awet dan terus berkarya bersama FLP ya kak.
apalagi ikutan acara2 FLP seperti di atas.
acaranya pasti menyenangkan dan bermanfaat
apalagi ada penggalangan dana untuk palestina .
dan ada pembacaan puisi tuk solidaritas palestina.
kenapa bukan kak risah yang baca terus video kak risah yg lagi baca puisi diaplod ke blog ^_^
kaka risah mau ke papua???? ahhh envy, ajakin donk!
semoga lancar ya planning nya kak.
wahahhaa... iya Inaa.. blog ini udah jarang banget apdet nyaa.. syukur2 sebulan dapet 1 postingan.
Hapushihihi.. bedah buku gaje sama Iva ya... udah lama banget itu mah..
aku gak ahli baca puisi, hihihi
amin amin ya robbal alamin.. :)
Kak, Mbak Helvy itu penulis juga kan ya? Aku pernah baca beberapa quote-nya tentang kepenulisan dan itu keren banget! Ternyata beliau pendiri komunitas yang sekarang kamu ikutin ya. Bisa bertahan aktif di komunitas selama 3 tahun itu juga keren banget.
BalasHapusPuisinya aku kayak pernah baca tapi di mana ya, lupa. Itu maknanya dalem banget Kak. Perih.
Kak Risah ngapain ke Papua? hmm, iya semoga perjalanan dan tujuan ke sananya dimudahkan. Kembali dengan selamat ya, aamiin :)
iya Helvi Tiana Rosa itu the legend of FLP.
Hapusaku sejak semester 3 di kuliah gabung jadi anggota FLP. kalo keinginan gabugnnya udah lama banget...
puisi itu terkenal banget. sering di bacain kalo ada acara charity untuk palestina or syuriah
wah akyaknya banyak yang penasaran. nanti deh aku tulis di blog ini penjelasannya. soalnya agak panjang. wait ya :)
Sampai kak, sudah sampai pada kami.
BalasHapusBukan berarti kami bungkam dan tak acuh. Melainkan kami tak punya daya untuk melawan.
Kami terlalu takut untuk melawan.
Andai ada kekuatan yang tak membuat kami diam,
andai..
Kami juga akan beranjak melawan dan tak hanya mengecam!
Gitu kak, sebenernya pengen lawan, tapi keterbatasan kekuasaan dan keuangan membuat kami hanya mampu bertindak sedikit, sebingkai doa dan sekantung biaya yang mampu kami berikan. Semoga Allah menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat. Atas nama perdamaian dan Islam..
sebingkai doa dan sekantung biaya itu sudah di hitung membantu dek Zakia :)
Hapuskita terus berdoa aja, semoga penderitaan mereka segera berakhir. amin
makasih infonya kak.. baru tau kalo ifthor jam'i itu artinya buka bersama :)
BalasHapuseh acara makan2nya gak ada dokumentasinya ya? :D
dikomunitas yang satu ini segen mau ambil foto. soalnya nggak banyak yang narsis...haha
Hapuswah wah, keren sekali. salut deh gue. di sini(tempat) gue juga ada flp, tapi sayang gue nggak aktif -_-, nggak punya teman di sana...wah puisinya keren ya. wah mauke papua ngapain mbak?. btw kayaknya baru ke sini nih gue, salken ya, oh ya follow balik dong mbak ;D
BalasHapussayang banget kalo nggak aktif. aku kalo mikir mau keluar dari FLP itu sayang aja masa-masa perjuangan 3 bulan magang. masuknya susah, tapi keluar gitu aja kan sayang banget ya. :)
Hapusaku ikut program SM3T
oke, nanti ku folback :)
Wah ini kegiatannya wah banget, tapi kasian sama ketuanya yg harus merangkap berbagai tugas di waktu yang bersamaan -_-
BalasHapusEhm, puisinya udah sampe kok kak, dan puisinya menyentuh banget.
Kita hanya bisa menyumbang doa somoga yang disana diberi kekuatan dan kesabaran ;)
iya gitu deh nasib ketua FLP. #dasar anggotanya aja yang kagak tau diri. haha
Hapuskeren banget yaa ketuanya. jarang-jarang loh ada ketua yang mau merangkap beberapa pekerjaan sekaligus kayak gitu. patut untuk di contoh.
BalasHapussumpah aku baca puisinya itu merinding banget. menyentuh banget. semoga Allah selalu memberi ketabahan dan keselamatan untuk rakyat Palestina yaa. dan semoga anggota pbb cepat sadar dan menghukum tentara-tentara Israel yang tidak berperikemanusiaan itu.
waaah, kamu mau ke Papua yaa? semoga diberi kelancaran yaa dan semoga selamat sampai tujuan dan pulang juga dengan selamat amin.
Puisinya awesome-nya gak ketulungan, Kak :')
BalasHapusduh, aku juga kesindir karena blm bisa membantu apa-apa selain doa kepada saudara kita di Gaza :(
Jarang-jarang ada ketua yang kayak gitu kak, ah top banget deh! mungkin pemikiran ketuanya udah "kalo bisa ngerjain sendiri ya dikerjain aja". Selama itu tidak membebani ketua, dan ketua ikhlas melakukannya insya Allah berkah :))
BalasHapusWah acara ini keren banget kak, jadi nggak sekedar have fun tapi juga ada manfaatnya :D
Puisinya menyentuh banget kak, bikin hati teriris membacanya. Hanya bisa mendoakan semoga mereka disana diberi ketabahan dalam menghadapi tentara israel. Dan semoga mereka diberikan surga di akhirat nanti, karena mereka sudah berjuang atas nama islam :))
iya ketuanya subhanallah banget pengorbanannya... semoga di hitung pahala
HapusFLP kalo bikin acara insyaallah selalu bermakna :)
amin amin ya robbal alamin
enak yah punya komunitas yang bisa saling mengispirasi dan bisa ketemuan macam begini, hal yang pingiiin bingit aku bisa ikutin jugaaa...keren dahh, jadi pingin ke pulaunya juga cc Risah..btw long time no see ya, kemana ajaaaa
BalasHapusForum Lingkar Pena itu sejenis komunitas sastra kan ya kak? wah seru juga bisa bagi-bagi ilmu tentang sastra gitu...
BalasHapusasik tuh bukbernya, sederhana tapi mengena, ga cuma asal buka bersama tapi banyak manfaatnya.
wah mau ngapain kak ke Papua? semoga selamat sampai tujuan&selamat pula kembali ke rumah yaa:))