Tahun 2014 itu ibarat naik roller coaster buat aku.
Dari susah, senang, semua lengkap di tahun ini. Tapi kebanyakan senengnya sih
kayaknya. Banyak impian-impian yang akhirnya bisa di rangkul. Banyal hal-hal
baru yang aku dapat di tahun ini. Beberapa moment bakal aku certain disini.
Here we go..
Setelah wisuda bulan oktober 2013. Aku sempat jadi
pengangguran kurang lebih 1 bulan. Jadi pengguran ternyata asik juga, asal
jangan kelamaan. Hehehe.. cerita-cerita semasa pengangguran aku ngapan aja,
baca aja disini dan disini.
Jadi wartawan
Bulan Januari 2014 aku di terima di salah satu media
local riau. Koran harian ini belum terlalu terkenal karena baru aja 2 tahun
berdiri. Dialah HARIAN DETIL. Lini dari HARIAN VOKAL yang udah lumayan banyak
di baca di Riau. Di HARIAN DETIL ini aku kebagian tugas jadi reporter untuk
halaman ekonomi bisnis. Namanya juga halaman bisnis, isi beritanya tetang dunia
perbisnisan di Riau. Misalnya Honda baru launching produk baru, atau Hotel
mewah menawarkan promo menginap murah, termasuk juga berita ekonomi makro dan mikro,
semisal harga sembako naik dll. Aku yang
awalnya buta banget soal nulis berita, jadi terbantu banget sama Korlap
(Koordinator Lapangan) Pak Ical yang baik dan pengertiannya luar biasa. Ada
juga pak Budi, reporter senior halaman bisnis yang banyak ngajarin aku cara
nulis berita untuk halaman bisnis dan cara ngelobi orang-orang penting yang
bersangkutan dengan berita. Ada juga kak Adek (hadohh.. lupa nama aslinya) yang
aku buntutin berhari-hari buat belajar cara ngeliput berita di lapangan.
Ternyata melelahkan dan tentu saja MENDEBARKAN! Yag kepo baca aja ceritanya di
postingan A Journalist Wanna be part #1, PART #2, PART #3 dan PART #4
Selama hampir 2 bulan jadi wartawan aku banyak
banget dapet pengalaman baru, ternyata jadi wartawan itu selain capek
ngebuntutin orang penting kemana-mana, ternyata asyik banget! Selama jadi
wartawan itulah aku bisa di undang kemana-mana sama brand yang lagi promoin
barangnya, ngarep beritanya masuk di Koran gitu. Lumayan cuma modal uang saku
untuk wartawannya dan makan mewah gratis. Dalam seminggu itu ada banyak iven,
dan rata-rata mengundang wartawan halaman ekonomi bisnis koran-koran yang ada
di Pekanbaru. Jadi banyak kenal wartawan-wartawan senior dan banyak belajar
dari semangat juang (mencari berita) mereka.
selama jadi wartawan juga aku jadi bisa nonton
konser gratis, bahkan ikut press con nya (ya iyalah, elu kan wartawan!) yang
kalo dibayar itu hamper 1 juta Cuma buat nontonin idolanya cuap-cuap di depan
dan foto-foto.
Karna punya kartu pers, aku bisa ikut meet and greet nya
COBOY JUNIOR di hotel Grand Elite Pekanbaru. Pengalaman pertama ikut presscon
dan meet and greet sama artis. Tapi karena aku nggak begitu suka ama anak-anak
SMP yang jadi boyband itu, aku nggak terlalu autis untuk ikut mengantri foto-foto
yang nomor antriannya hamper 500an. Gilak. Mana fans nya rata-rata anak-anak
SMP labil yang dkit-dikit teriak, dikit-dikit nangis. Persis orang gila..
|
Coboy Junior meet and greet at ballroom Grand Central Hotel Pekanbaru
yang kepo ceritanya, baca aja DISINI |
1 minggu kemudian, ada konser afgan di hotel Arya
Duta Pekanbaru. Aku udah antusias banget, karena aku udah ke PD an, pasti aku
yang bakal di utus dari kantor untuk ngeliput itu. Wartawan bisnis di kantor
Cuma 2 orang, aku dan pak Budi. Kalau pak Budi kan udah sering ngeliput konser,
pasti males dan udah bosen. Jadi aku udah exited banget bakal ikut presscon nya
si ganteng Afgan. Sayang beribu sayang,
H-1 konser, ada insiden di kantor. Dan aku nggak jadi ngeliput konser Afgan.
Huaaaa… sakitnya tuh disinii..
Banyak perjuangan selama jadi wartawan. 1 hari itu
semuanya penuh perjuangan, bayangin aja aku pernnah nunggu hamper 5 jam buat
ketemu GM Pertamina wilayah Riau buat wawancara masalah kenaikan gas yang waktu
itu harganya mendadak melambung tinggi. Pernah juga di usir narasumber (orang
cina) karena nggak mau di wawancara. Belum lagi waktu ngeliput harga emas, aku
harus kelilingi toko emas di sekitaran pasar ramayan buat survey harga. Baca
cerita lengkapnya diSINI. Capek, deg-degan, tapi seruu…! This is amazing
moment.
Akhirnya Aku Jadi Guru Betulan
Belum kelar tugas aku jadi reporter, belum puas aku
keliling-keliling Pekanbaru tiap hari buat nyari berita, belum kesampean impian
ngeliput keluar negri.. eh.. aku udah harus ninggalin kantor DETIL yang penuh
perjuangan dan suka duka untuk kembali ke habitatku. JADI GURU SD. Karena
memang dengan berat hati ku akui, aku adalah alumni PGSD UR, konsentrasi
Matematika yanga sepatutnya jadi guru di SD. Karena lamaran yang aku masukkan
selama jadi pengagguran, aku di panggil unuk tes. Setelah melewati beberapa
tes, berupa tes wawancara keislaman, wawancara pake bahasa inggris mengenai
manajemen kelas, tes computer (mic exel) , dan tes hafalan al-qur’an, tahfiz
(Juz 30) dan tahsin, akhirnya aku di terima jadi guru di SD AN NAMIROH 3. SD
swasta yang cukup bergengsi di Pekanbaru. Karna sudah memiliki puluhan cabang
dari PAUD, TK, SD sampai SMP.
Jadi guru di sini punya kesulitan yang beda banget
dengan mengajar di SD Negeri. Kalau di SD negri mungkin anaknya nakal-nakal,
nah di sini aku harus menghadapi anak-anak yang manjanya ruarr biasa.
Maklumlah, rata-rata murd di sekolah ini dari orang berada yang biasa di manja
di rumah. Guru harus memperhatikan makan siangnya habis atau tidak, melaporkan
perkembangan hariannya pada orangtua, dll. Pokoknya full servis, baik ke anak
mau pun orangtua. Selama 9 bulan aku jadi guru disini, HP selalu rempong. Bunyi
mulu karna selalu ada aja telpon dari walai murid yang kadanag nggak penting. Kalau
di SD negeri biasanya menghadapi anak yang dekil-dekil setelah bermain di
lapangan, di SD Swasta ini anaknya cantik-cantik dan wangi. Nggak ada yang bau
keringat kareana mereka main d koridor sekolah yang tertutup, dan juga setiap
kelas dilengkapi 2 buah AC yang bikin belajar jadi nyaman.
Enaknya ngajar disini juga banyak, membuataku jadi
lebih mengeksplor kemampuanku sebagai guru SD. Karna ada tuntutan dari yayasan
gurunya harus perfect, bahkan Nggak
bisa asal-aslan kasi materi, harus perfect dan anak-anak harus mengerti
bagaianapun caranya. Guru disini kadang d sibukkan membuat media atau power
point untuk di tunjukkan di depan siswa supaya belajar jadi lebih menarik.
Selain itu Ada bayak kegiatan-kegiatan di sekolah ini
yang menanbah ilu dan wawasan setiap guru. Setiap juaam’at siang guru harus
belajar computer bahasa inggris, bahasa araab dan hafalan qur’aan. Luar biasa
bukan?
|
murid-muridku yang cantikcantik, ganteng-ganteng, imut dan pinter2. I Miss you all my student |
Be a part time announcer
Keinginan melanjutkan narsis di udara akhirnya
kesampean. Sambil ngajar hari senin-jum’at. Hari sabtu dan minggu aku siaran di
Radio Robbani 91,6 FM. Salah satu stasiun Radio Islami yang lumayan terkenal di
antara orang-orang beriman. Hihihi..
|
ruang siaran Radio Robbani 91,6 FM |
|
dapat kunungan kerja dari AL-Madani FISIP UR |
|
Kru Radio Robbani dan pendengar setia yang berkunjung ke studio. #Mayan, cemilan gretong cyinn |
Terbang ke Papua
Nah yang terakhir ini yang paling amazing moment
banget deh. Aku nggak pernah bercita-cita ke papua, bahkan buat jalan-jalan pun
nggak pernah terbayangkan. Ternyata takdir menyuratkan aku harus stay selama
satu tahun di Papua. Wow…
Kalau keinginan untuk ikut program SM3T sih udah
dari lama aku bayangin tapi nggak serius dan itu Cuma impian sekilas kalau
rencana-rencana lain setelah lulus nggak kesampean. Ikut SM3T ini Cuma PLAN B.
pelarian dari target-target lain. Tapi Alhamdulillah banget, puji syukur, impian
aku yang lain kesampean, yang ini juga berjalan. Alhamdulillah ala ku lli hal
ya Allah.
Nggak terbayangkan sebelumnya aku bakal tinggal
dengan orang-aorang yang terbelakang di papua. Emak-emak yang dengan santainya
telanjang dada di mana-mana, duduk satu angkot di sebelah Bapak-bapak yang toples
Cuma pake koteka doang. Hadeuhhh…
Belum lagi perjuangan hidup harus jalan kaki
kemana-mana karna nggak ada transport. Bayangin aja, kalau mau ke kota untuk
belanja kebutuhan sehari-hari (di desaku nggak ada warung), aku harus turun
gunung jalan kaki sekitar 20 menit. Biasanya kalau turun ke kota aku nggak
mengeluh, karna hati riang gembira karna mau shopping di kota dan bisa makan
enak. Yang biasanya bikin ngos-ngosan itu pulangnya, karna harus naik gunung
yang kemiringannya sekitar 45 derajat. Mendaki gunung, dengan tas ransel berat
dan tentengan barang belanja untuk kebutuhan seminggu. Sakitnya tuh disinii….
#nunjuk bahu
Oa, amazing moment sebelum nyampe papua ini adalah
persiapannya.
Sebelum terbang ke papua ini empognya luar biasa
banget . Bayangin aja, H-2 Sebelum prakondisi aku masi kerja di SD Annamiroh.
Sedangkan setelah prakondisi langsung berangkat ke papua. Packing barang untuk
1 tahun hidup di pedalaman papua itu nggak gampang. Mana bagasi di batasi nggak
boleh lebih dari 15 kg. dapet bawa apa coba 15 kg doang… Pusing banget apa aja
yang mau di bawa. Sibuk tanya sana-sini. Udah banyak list barang yang aku buat
untuk di bawa. Tapi karna prepare nya cuma 1 hari, jadi banyak barang-barang
penting yang nggak terbawa. Tapi untunglah over bagasiku jadi nggak banyak.
Cuma lebih 7kg. itu pun gratis karena di akumulasikan dengan bagasi rombongan.
Beda banget sama bawaannya si Hotma, partner ku dari Kalimantan yang over
bagasinya 22kg. bayar sendiri lagi.. ajibb…
Kalau bepergian, tentu yang berat itu pasti
perpisahannya. Berpisah dengan orangtua, adik-adik dan sahabat-sahabat di Pekanbaru
tercintah. Sebelum pergi aku udah ngadain pamitan dengan keluarga besar dan beberapa
meet up dengan sohib-sohib deket. temen-temen kampusku, dengan anak-anak blogger
dll. Dan tentu saja yang paling berat itu perpisahan dengan orangtua. Apalagi
sebelumnya ortuku dengan keras nggak mengizinkan aku berangkat ke Papua tapi
setelah aku berhasil nge brain wash ummiku akhirnya, Buya (Bapak.red) ngizinin
juga dengan berat hati.
Di hari keberangkatan itu, jam 3 udah harus ngumpul
di bandara karena ada dokumen dari LPTK yang harus kami tanda tangani.
Sedangkan aku jam 1 siang masi berkeliaran keliling mall nyari kamera pocket.
Karna aku pikir kalau bawa SLR pasti rempong banget, berat dan harus di
atur-atur dulu, takut nggak dapet momen nya karena kelamaaan ngeluarin SLR dari
tas. Begitu juga laptop. Karena laptop ku yang lama itu Compac yang lumayan
berat, aku mau beli notebook aja yang lebih simple dan ringan untuk di bawa
bepergian. Akhirnya hari itu aku dapet notebook baru warna ungu, dan camera
digital warna ungu, dan tas ransel warna ungu. Semua ungu.. hihihi..
Jam 14.30 aku baru nyampe rumah dan taksi udah stand
by di halaman. Nggak pake mandi, nggak pake bedakan. Aku langsung masuk taksi.
SENDIRIAN. Aku jadi bingung. Kok yang
dirumah pada anteng aja. Nggak ada yang nganterin.
“Icha pergi aja dulu pake taksi, nanti ummi sama
buya nyusul. Biar nggak ketinggalan rombongan.” Kata ummiku dengan polosnya.
Aku langsung nyesek, masak gue kebandara sedirian.
Aku ini mau ke ujung Indonesia, buat setahun. Tapi orang serumah kayaknya nggak
ada yang peduli. Akhirnya dengan suara gemetar menahan tangis, akau berhasil
membujuk Buya untuk ikut dengan aku naik taksi. Padahal buyaku lagi nggak enak
badan banget. Pusing berasa mau tumbang kalo berdiri lama-lama. Buyapun masuk
taksi kayak ogah-ogahan gitu.
Tapi ketika supir taksi nanya tujuan. Buya langsug
cerita panjang lebar, dengan bangganya menceritakan anak sulungnya bakalan
ngajar di Papua. Dengan bangganya buyaku menceritakan proses tes dan prakonsidi
yang di hadapi sebelum berangkat. Aku yang sibuk dengan HP mengetik SMS pamitan
ke orang-orang terdekat diam-diam mendengarkan. Ternyata buya sudah bisa ikhlas
dan bangga aku terbang ke papua.
Sampai ternyata om, tante dan sepupu-sepupu ikut
mengantar. Satu mobil penuh. Belum lagi sahabat-sahabat terdekat di kampus dan
di tempat kerja yang lari-larian ngejar aku d bandara (kayak film AADC gituh)
ummi dan adik-adikpun menyusul. Sebelum check in aku di peluk dan di cium satu
persatu sama mereka. Tumpah sudah air mata yang dari rumah aku tahan. Jaket
SM3T yang aku pakai membentuk pulau-pulau bekas air mata. Buyaku yang jarang
menangis berulang kali memelukku berurai air mata tanpa kata-kata. Ummi
memelukku erat sambil berpesan menjaga sholat 5 waktu. Om dan tante juga
mengantarkan doa. Pokoknya detik-detik keberangkatan itu penuh haru dan air
mata.
|
Rombongan yang nganter di Bandara. ini belum semua loh.. :D |
Sampai di ruang tunggu aku berusaha menahan tangis
dan ikut berkumpul dan tertawa dengan rombongan. Ini adalah perjalan pertama
aku dengan pesawat garuda. Secara garuda kan mahal tiketnya cyinn.. dan dengan
noraknya aku foto-foto di pesawat dengan fasilitas lengkap ini. Menikmati
perjalanan 5 jam di udara menuju Jayapura.
|
Dapet temen sebangku sama narsisnya. he is Fendy Thomas. alumni UPI |
Sampai di papua tentu banyak pengalaman-pengalaman
yang nggak bakal aku dapat kalau saja aku terus ada di zona nyamanku tinggal di
Pekanbaru. Pengalamaan kaget ketika sampai di bandara Jayapura. Melihat di
sekeliling orang-orang berkulit hitam, rambut keriting dengan muka seram. Belum
lagi bau yanga menusuk hidung. Setelah sampai di wamena kami juga kaget dengan
udara dingin siang bolong yang selalu 16 derajat. 2 hari di asrama banyak yang tidak kuat mnyentuh air untuk
mandi. Bibir dan kulit pecah-pecah
saking keringnya. Krim pelembab mendadak jadi barang yang paling di cari.
Ada banyak hal-hal baru yang aku alami di Papua.
Sedikitpun aku tidak pernah menyesali kedatanganku ke sini. Justru bersyukur
bisa tinggal dengan masyarakat papua yang bermuka seram tapi hatinya selembut
sutra. Senang bisa melihat live pemandangan papua yang luar biasa indahnya.
Sampai-sampai membuat airmataku tumpah karena melihat betapa indahnya lukisan
Allah di tanah papua ini. (Baca ceritanya di postingan air mata pertama).
Bersyukur bisa mengajar anak-anak di pedalaman yang kelas 6 nya saja belum bisa
membaca. Entah apa yang mereka pelajari selama 6 tahun datang ke sekolah.
|
Les Khusus calistng di rumah. rameeeee nyaaaa..... |
Itu dia sedikit cuplikan perjalananku di tahun 2014.
Dari masih jadi wartawan, udah panggil untuk jadi guru di SD AN Namiroh. Masih
jadi guru, harus pergi ke papua karena lulus tes SM3T. semuanya ibarat naik roller
coaster. Semoga saja tugasku di sini di mudahkan dan semua target kerja
tercapai. Amin..
Quote
abal-abal : “Kau tidak akan tau betapa indahnya dunia ketika kau tidak berani
meninggalkan zona nyaman.”
Semoga lebih baik lagi
GILA KE PAPUAAA!! pengen banget kesana T.T
BalasHapusbtw dari ujung ke ujung posting kerjaan semua ya, keren! dan selamat tahun baruu!
iyya juga yaaaa... kerjaan semuaa.. hehehe..
HapusWah gilak! Pengalaman lo di 2014 lebih dahsyat dari gue ya. Hebat. Banyak hal yang sudah didapatkan. baca postingan ini, tau ga, mendadak,gue jadi kecipratan ide2 segar buat nulis cerita. Hahaha. Thank a lot. Dunia blogging selalu aja kasih gue inspirasi tiada batas. ^_^
BalasHapuskyrie irving shoes
BalasHapusgoyard bags
hermes
OFF-White
nike off white
palm angels
hermes outlet
off white hoodie
goyard outlet
yeezy 350