Novel "Akik dan Penghimpun Senja" |
Prolog
Novel ini sudah rilis
sejak aku masih di Papua. dan begitu pulang ke Pekanbaru aku langsung ke
gramedia untuk membeli buku ini. Betapa penasarannya aku dengan karya Afifah
Afra kali ini. Karena judulnya sangat kekinian. Batu akik. Ya, batu akik pada
waktu itu sedang menjadi bintang di Indonesia. Sampai-sampai para kolektor
permata, intan mutiara mengerutkan kening, mereka kalah pamor. Apa bagusnya
batu akik sampai se tenar itu (yang saat ini ketenarannya sudah memudar). Di TV,
Koran, berbagai artikel selalu memberitakan soal batu akik. Dari anak-anak
sampai orang tua semua mencari batu akik. Kehebohan batu akik lebih
menggemparkan Indonesia ketimbang comeback nya One Direction. Tiada ku sangka, Afifah Afra mengambil
kesempatan itu untuk menelurkan satu lagi novelnya. Prime time!
Ketika aku baca sinopsis
di belakang novel ini, kening langsung berkerut. Sama sekali tidak mengerti
maksud jalan cerita yang dtawarkan sinopsis novel “Akik dan Penghimpun Senja”ini.
ku baca sampai 3 kali. tetap saja otakku hanya berputar-putar tanpa membuahkan
hasil. Selesai ku lahap 322 halaman, barulah aku mengerti benang merah yang
ditawarkan sinopsis yang menghiasi back cover novel. Hehehe, sudah kalo IQ
jongkok. Saat membeli aku hanya berpikir penulisnya adalah pengarang favoritku.
Satu alasan yang cukup untuk membawa novel itu ke kasir.
Setelah ku culik
beli novel “Akik dan Penghimpun Senja” ini dari rak toko buku, aku tidak serta
merta langsung melahapnya. Kesibukanku mengajar di sebuah sekolah swasta
membuat otakku memilih lebih dulu menghabiskan ratusan lembar dari teelit dan
novel-novel lain yang ku beli di bazar buku. Aku menyimpan novel ini untuk
dibaca disaat yang tepat, santai dan nyaman. Seperti menyimpan buah cherry diakhir
ketika menyeruput es krim. Seperti menyisihkan kulit ayam untuk dinikmati diakhir.
Begitulah aku memperlakukan buku ini. Ketika liburan tiba, barulah aku
menciptakan suasana nyaman di kamar dan mulai membuka lembar demi lembar novel
dari penulis favorit ku ini.
Resensi
Diceritakan, seorang
mahasiswa jurusan Biologi yang punya IQ cemerlang dan berprestasi di kampusnya berhasil
mendapatkan dana penelitian dari sebuah international foundation yang bergerak
di bidang IPTEK. Dana puluhan juta pun mengucur ke rekening nya. Tapi
penelitian yang akan dilakukan tidaklah mudah. Ia harus menyusuri gua untuk
menelisik fauna yang ada disana. Dan ini bukan sembarang gua.
Luweng Jaran!
Gua yang masih perawan dan
belum dibuka untuk umum. Lebih lagi gerbang masuk gua ini berbentuk vertikal
yang mengharuskan pengunjungnya turun dan naik seperti sedang wall climbing.
Dengan kedalaman entrance itu hampir 50 meter. Menyusuri gua ini memiliki
tingkat kesulitan berkali lipat daripada gua lainnya. Fahira tersedak. Dana
dari UK itu sudah mengalir ke rekeningnya. Objek penelitian tetap harus tetap di
speleologi. Ia butuh Anton. Anak Mapala yang IPK nya tidak lebih dari 2, tapi
sudah menguasai ilmu perguaan. Ia adalah pecinta alam tingkat expert, bahkan Anton
juga sudah pernah menyusuri gua sampai ke amerika. Asyarakat di kampus semua
tau soal keahliannya ini.
Tapi mengajak Anton
bukanlah hal mudah. Dia adalah lelaki paling cuek, kasar dan tidak rendah hati.
Ia terlalu sombong untuk di ajak menyusuri gua bersama Fahira. Mahasiswa cerdas
yang belum tau apa-apa tentang alam. Fahira hanya di anggap kucing kecil yang
menyusahkan Anton. Tapi penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk masa
depannya di kuliah yang di ujung tombak. Berbagai spekulasi dan bujukan
diajukan teman sesama MAPALA yang butuh ikut penelitian ini demi masa depan
skripsi.
Apakah Fahira berhasil
mengajak Anton menyusuri gua perawan itu? #lu baca aja sendiri. Hihi
Konflik makin seru ketika
sekelompok peneliti muda ini tersesat didalam gua. Ditambah dengan amarah sang
penghimpun akik yang merasa aktivitas bertapanya terganggu. Ia murka dan mulai
mencoba mencelakai mereka. Disisi lain cinta Sang Penghimpun Senja mencoba
menahan murka, namum ia terlalu polos untuk tau apa yang selama 7 tahun ini
dilakukan penghimpun akik, suaminya. Apa yang terjadi antara dukun akik dan
penghimpun senja? Apa hubungannya dengan sekelompok peneliti muda yang membawa
harapan ke dalam gua gelap gulita? Temukan konflik dan kisah cinta yang indah
di dalam novel ini. #eaakk #semacamiklan
Review
Satu hal yang selalu aku
salutkan dari novel-novel Afifah Afra adalah riset! Ya riset beliau sangat
detail. Di novel Cinta Adinda aku
menemukan banyak hal baru tentang kejiwaan. Bisa dbilang dari novel itu aku tau
ada penyakit kejiwaan yang hobinya membunuh orang dan tertarik untuk mencari
tau tentang berbagai penyakit jiwa. Novel itu juga yang pertama kali membuat
aku jatuh cinta sangat dalam kepada Afifah Afra dan mendaulat beliau sebagai
penulis favoritku.
Acintyacunyata
Sunyi, sepi…..
gelap abadi.
Dari
kisah peneliti menyusuri gua kira-kira apa yang bakal membuat buku ini menarik?
Ku kira tidak ada. Di dalam gua hanya ada Sunyi, sepi dan gelap abadi. Tapi Afifah
Afra meramunya dengan sangat elok. Meracik dengan tokoh-tokoh idealis, keras,
islami, bahkan tokoh dukun pun ada. Membumbui dengan wawasan tentang gua yang
sangat detil. System navigasi yang canggih dari kelelawar pun dijelaskan dengan
cermat. Kemampuan ekolokasi burung yang hobi hidup di gua ini juga menjadi
bagian dari kisah tersesatnya mereka.
Aku ibarat sedang
disuguhkan sebuah ensiklopedi gua dan tata cara menyusuri gua vertical. Semua
diceritakan lengkap tanpa membuat pembaca bosan. Malah sulit berpaling dari
lembar demi lembah yang disuguhkan. Ah, kapan aku bisa menulis buku se apik
ini. #ngimpi lu
Di setiap novelnya Afifah
Afra selalu menyuguhkan ketengangan demi ketegangan. Dan aku mendapatkan rasa
itu ketika membaca novel ini. Tak kalah tegangnya ketika menonton film Sanctum. Film Hollywood yang
menceritakan petualangan para peneliti menyusuri gua yang terhubung ke laut.
Aku membayangkan Fahira adalah Alice Parkinson yang menyusuri gua dipenuhi air. Cave diving dengan kemungkinan
mati 70% yang hampir saja dilakukan Fahira dan kawannya. Novel ini recommended
untuk para pecinta novel thriller. Ketegangan mereka memecahkan teka-teki dapat
dirasakan pembaca. Keren deh pokoknya Afifah Afra.
Nuasa islami juga terasa
cukup kental di dalam novel ini. bergaya FLP banget lah pokoknya. Novel islami
tidak harus bercover masjid dan tokoh-tokoh yang alim. Para penulis jebolan FLP
tau betul bagaimana meramu nuansa islami ke dalam sebuah novel, bahkan novel
penelitian gua seperti ini yang jika dibayangkan adalah novel sains yang akan
sulit meramu nya dengan nuansa keislaman. But Afifah Afra do it! #dasarpenuliscerdas!
Kisah percintaan yang
begitu singkat adalah satu hal yang membuat aku kurang puas dengan novel ini.
aku mengharapkan akan ada drama cinta ala-ala teenlit antara tokoh. Tapi kisah
cinta yang disuguhkan sangat sedikit. Hanya di prolog dan epilog. Tidak diceritakan
bagaimana mereka membangun cintanya. Ya, mereka hanya memendam cinta di dalam
selimut kalsit yang melapisi kerikil jiwa hingga terbentul cavepearl #eaakk..
bahasa gw pun udah larut dalam bahasa perguaan :D
Gitu aja deh ya.
Selebihnya baca sendiri. Kalau ada lebih ambil aja, kalau ada yang kurang mohon
di maafkan. Happy reading anyone! ^_^
Risah Azzahra-
Tertarik Menjadi Wanita Penghimpun Senja
Judul
: Akik dan Penghimpun Senja
Penerbit
: Indiva Media Kreasi, April 2015
Tebal
: 322 halaman
Harga : Rp 55.000
Oh, orang Pekanbaru ya, Mbak?
BalasHapusPekanbaru di mananya?
Novel yang cukup menarik menurut aku. Boleh pinjam, Mbak? Muehehehehe.
Memang benar ternyata ya. Untuk menulis novel, kita harus lebih detil dalam melakukan survey, dan tentunya harus lebih peka. Aku rasa, afifah afra tidak akan bisa membuat novel yang jelas-jelas udah bisa bikin pembacanya masuk ke dalam ceritanya, kalau dia tidak melakukan survey terlebih dahulu.
Eh, boleh pinjam, Mbak? Hahahahaha.
iya... aku tinggal di Kulim. tau kah?
Hapushm.. bole...bolee... :)
Nama Afifah Afra kayaknya udah nggak asing. Termasuk penulis senior nih. Dari review-nya terlihat novel ini memang menegangkan ya. 70% celaka itu gimana nggak bikin deg-degan. :D
BalasHapusemang penulis papan atas kok...
HapusHem... gue juga baru tau ada buku ini? Ternyata bahas itu, ya. Gue kira bahas bagaiman peradapan batu akik di zamannya.
BalasHapusKalo emang reviewnya seperti itu, boleh dong, kak. Kita ketemuan sebentar. Dan gue minjem bukunya.. hahahaha. "KIta samaan die."
322 halaman, yakin deh, pasti seru buku ini. Ya, semoga gue ada duit buat beli2 buku lagi.
beli herr.... beelliii..... :p
HapusHarganya bukan 67.000 kak, tapi 55.000 hihihi...
BalasHapusBTW, reviewnya kereeen, sekeren bukunya :-D
oya??? tapi aku blinya beneran 67.000 -___-
HapusKeren Risah, AYO LANJUTKAN di buku yang berikutnya :) Kalo bisa langsung jadi penulis bukunya :)
BalasHapusWaw, masyarakat SM-3T juga ya? :)
BalasHapusSalam kenal.
Saya Yoni Prawardayana, SM-3T Angkatan V LPTK Universitas Negeri Malang.
Saat ini, saya sedang ditugaskan di Kabupaten Aceh Selatan :)
Waw, bener-bener novel yang komplit ya?
Novel kombinasi antara kisah cinta, action, dengan sentuhan religi.
Buku itu masuk GRAMED kah?
naviguer vers ce site Web https://www .dolabuy.co pourquoi ne pas vérifier ici répliques de designer de haute qualité cet article Dolabuy Bottega Veneta
BalasHapuskyrie shoes
BalasHapusTravis Scott Jordan
fear of god outlet
yeezy boost 350
goyard
bape clothing
supreme
goyard outlet
supreme official
Travis Scott Air Jordan