bersama murid-murid shalihah SDIT AL Fikri Islamic Green School |
Aalhamdulillah ya, rejeki anak
sholeh. Puang dari Papua seharusnya jadi pengagguran di rumah selama 6 bulan
menunggu jadwal kuliah, tapi yang namanya rejeki selalu datang. Setelah sebulan
berleha-leha dirumah, ada info tes untuk menjadi guru pengganti yang cuti
melahirkan di SDIT AL FIKRI Islamic Green School Pekanbaru. Info ini aku dapat
dari Putri, teman sekampus di PGSD yang saat ini juga menjadi guru disana.#that's why you need friend everywhere
Dari 5 orang yang ikut tes,
diterima 2 orang untuk menjadi wali kelas 2 dan 3. Aku diberi tanggung jawab
untuk wali kelas 3 Al-Farabi. Besoknya ustazah Wawat, wali kelas sebelumnya
yang akan cuti melahirkan menyerahkan padaku semua administrasi kelas. Juga
menjelaskan sedikit mengenai sifat dan karakter anak-anak ketika belajar.
Hari senin itu, aku mendapatkan
suasana yang berbeda dari pengalaman setahun mendidik di Papua. hari itu aku
bertemu lagi dengan anak-anak berkulit putih yang rapi. Mereka harum tidak
membuat sakit hidung. Pagi itu aku bertemu lagi dengan anak-anak pintar-pintar
yang kritis dan sholeh sholehah.
Sempat terkejut ketika pergantian
jam pelajaran ada anak yang meminta izin untuk sholat dhuha. Wow, aku merasa di
tampar! Kapan terakhir aku sholat dhuha? Anak kelas 3 SD saja komitmen untuk
sholat dhuha. Belum lagi di jam istirahat aku terpana dengan pemandangan anak
yang membaca Al-Qur’an di bangkunya. Ini jam istirahat loh.. anak-anak lain
mungkin udah bergelincar di luar sana untuk bermain, atau jajan di kantin. Tapi
Fuad, anak yang suaranya merdu ini malah asyik membaca Al-Qur’an di kelas. Ini
pengalaman langka di zaman abad 21. Selain Fuad ada beberapa anak lain yang sering
aku lihat mengulang hafalannya di jam istirahat. Ada Nifa dan Amanda yang juga
sedang menjalani pendidikan Tahfiz di rumah Tahfiz Al-Fikri. Salut dengan
kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an. Salut dengan pendidiknya juga.
Menjadi guru di Al-Fikri ibarat
masuk dalam pusaran suasana yang berbeda. Jika di Papua di hadapkan dengan
anak-anak polos yang mendengarkan guru dengan cermat, disini aku dihadapkan
dengan anak-anak pintar dan kritis! Mereka tak ingin ada cela, guru salah sedikit langsung protes! kadang
mereka lebih teliti dari pada bibi titi teliti di komik Donal Duck. Hahaha
Sikap dan watak anak-anak disini
kadang membuat aku kagum. Ada si Syamil yang patuhnya luar biasa! Apa aja yang
diperintah guru langsung nurut! Ketika teman yang lain masih ribut tapi guru
menyuruh diam, maka Syamil tidak akan menggerakkan kepalanya walau se centi
pun! Ada Mushie yang pintar dan penurut juga. Baik dan suka berbagi. Sewaktu
pulang liburan dari singapura, Mushi membawa sekotak coklat yang langsung
dibagi-bagikan ke teman-teman dan guru, bahkan dia sendiri nggak kebagian tapi
Mushie ikhlas banget dan tetap happy.
Kejujuran mereka juga patut diacungi jempol. Ketika selesai sholat zuhur berjamaah dan aku memerintahkan
untuk mengulang sholat bagi yang tad merasa sholatnya tidak serius. Beberapa
anak langsung berdiri sendiri tanpa ku sebut namanya. Mereka juga mengakui jika
berbuat salah dan mau minta maaf. Ketika ada yang mengadu karena berkelahi juga
tidak sulit melerainya, tinggal dicari penyebab dan saling memafkan, mereka pun
main lagi seperti tidak terjadi apa-apa. Kalau melakukan kesalahan dan dihukum,
mereka juga dengan senang hati melaksanakan hukuman. Kadang aku jadi keki
sendiri ngasi mereka hukuman, kok bisanya mereka menjalani hukuman dengan pasrah dan riang gembira. Benar-benar didikan yang mantap antara sekolah
dan orang tua dirumah.
“Kayla, Antum hari ini Ustazah
Iqob (hokum) mencuci kain pel, karena tidak bawa mukena.”
Kayla pun dengan ringan tangan
mengerjakan Hukumannya.
FYI anak-anak kadang lupa membawa
mukena, padahal mereka harus sholat dhuha dan zuhur di sekolah. karena
keseringan lupa aku memberikan hukuman untuk yang lupa bawa mukena. Berlaku
juga jika lupa bawa buku penghubung, bawa PR dll.
Besoknya…
“Aulia mau kemana bawa-bawa
ember?” tanyaku ketika Aulia membawa ember ke kamar mandi di jam istirahat.
“Ana lupa bawa mukena, Zah. Kan
di iqob ngepel teras.” Jawabnya
Gubrak! Belum juga di hukum udah
menjalani hukumannya sendiri!
Seperti di sekolah sebelumnya
(An-Namiroh.red) disini guru-guru juga diberi pelatihan setiap hari sabtu. Up
Grading guru di awali dengan belajar Al-Qur’an dengan metode UMMI (I Like It So
Much!) dan juga bahasa inggris dan Arab. Selain itu juga ada pelatihan bulanan
untuk menambah wawasan mengajar. Bekerja sekaligus dapat ilmu.
Disekolah ini aku juga banyak
belajar tentang bagaimana menghadapi anak-anak yang beda dari yang lain, yang
tingkahnya unik, sampai anak yang kecerdasannya di atas rata-rata. Insyaallah
akan aku ceritakan di postingan selanjutnya.
Akhirnya, aku ucapkan terimakasih
untuk kepala sekolah yang sudah memberikan kesempatan untuk turun mengajar
disini. Makasih juga untuk ustad Sahabir, guru Al-Qur’an tempat aku selalu
bercerita tentang anak-anak dan solusinya. Makasih ustazah Ilvi, asisten wali
kelas yang berdedikasi banget. Hahaha. Makasih atas bantuan-bantuannya. Maafkan
kealpaan ini. makasih kepada seluruh guru yang sudah menerima aku dengan baik.
semoga silaturahmi kita semua tetap terjaga. Amin.
*ini kok jadi alay gini
postingannya.
dibawah ini foto-foto di hari perpisahan dengan anak-anak, tanpa diminta mereka menulis surat dan memberi hadiah.
Hari Jum'at sebelum sholat ashar aku membuat pengumuman kalau hari senin adalah hari terakhir ku di Al Fikri. |
dan kelas pun penuh air mata. anak-anak perempuan yang manja manji pada nangis |
salah satu muridku, Nifa yang nangis kejer banget. ckckck |
surat cinta dari Kayla. plus hadiah pensil ama penghapus. terharu gak sihhh |
manda kirim puisi yang di bungkus lucu, banyak lem nya :D |
Puisi dan surat cinta dari Syahira. pake amplop segala di buat dari kertas origami. |
hadiah perpisahan dari Fatimah, isinya pensil dan surat juga |
dan ustazah pun melted nakkkk |
zahra juga ngasih hadiah pensil. |
Aulia ini anak yang paling susah duduk diem. tapi kalo nulis surat oke juga |
puisi yang paling ngakak dari ismail. ceritanya ada DISINI |
Hari senin panen kado. Jadi nggak enak sama ortu nya anak-anak. sebelumnya Hari guru juga aku panen kado |
salah satu isi kado. Pajangan dan surat cinta #meltedAgain |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
setelah baca tapi nggak ninggalin komentar itu sayang banget. ayo dong dikomen. penulis ingin tau reaksi pembaca.. makasih buat yang udah komen :)