Biasanya aku selalu menghiasi blog ini dengan cerita-cerita travelling yang menyenangkan. Padahal kadang dibalik perjalanan yang menyenangkan, ada juga kejadian-kejadian yang bikin kesel tapi nggak diumbar. Nah kali ini aku mengalami buanyak banget “Apes Moment“ yang bikin jari aku gatal banget mau ceritain diblog ini. So, ini dia 10 ke apesan yang aku dapat selama 5 hari liburan ke Sumbar (23-27 Desember 2017).
Aku urutkan ceritanya dari
kesialan paling receh sampai kesialan paling bikin pingsan. So, baca sampai
habis yaa pemirsah ^_^
1. Salah packing
FYI aku travel ke Sumbar dengan
rombongan guru-guru sekolah ummiku. Nebeng gitu guys. Aku sama sekali nggak tau
rencana disana ngapain aja, kemana aja dan gimana teknis perjalanannya. Terima
bersih deh pokoknya. Aku Cuma dikabari sekali untuk konfirmasi jadi apa enggak
ikut. Disitu juga aku tanya perjalanan tanggal berapa dan berapa hari. Waktu
itu bu Mila, guru yang menelpon aku bilang, perjalanan 3 hari doang, dengan
destinasi tujuan belum jelas. Bu Mila
kasih tau clue nya, banyak main air. So, aku pack baju untuk 3 hari aja.
Dan taraaaa…. Waktu udah ready
berangkat, lagi nunggu mobilnya ngejemput guru lain, baru deh aku tau kalau
perjalanannya 5 hari.
Toeng!
Pantas aja bawaan yang lain pada
heboh banget. Tas besar, carier untuk naik gunung, bahkan koper. Aku yang
paling simple banget cuma bawa 1 ransel dan 1 tas ala goodie bag gitu. Mereka
awalnya salut atas ke simple an aku dalam ngepack barang. malah sempet di puji.
“Ya si Icha kan udah sering
travelling kemana-mana. Dia udah dapat triknya jalan-jalan simple. nggak
rempong kayak kita.” Kata Bu Mila yang aktif ngikutin socmed dan blog aku.
disitu aku rada bangga dikit. Eh ternyata waktu aku tanya, liburannya 5 hari.
Bukan 3 hari. Huaaa…
Untung aku pinter ngakalin baju,
dan sampai hari ke lima baju di tas kepake semua. Berkat laundry dan nyuci di
kamar hotel. Muehehehe..
2. Dimana-mana penuh orang
Sudah tak bisa dipungkiri lagi
bahwa people zaman now banyak yang haus piknik. Terutama semenjak instagram
booming. Bahkan yang tadinya anak rumahan pun sekarang ngaku-ngaku jadi traveller.
Jadilah tempat-tempat wisata penuh orang. berdesakan. Kalau sudah berdesakan
begitu dimana mau enjoying view nya. Gimana mau enjoying momentnya. Jangankan
untuk berfoto dengan latar landscape , mau jalan aja susah cyin…
Ditambah lagi kita liburan disaat
semua orang satu Indonesia juga lagi liburan. Ya iyalah, namanya juga kita
pekerja, bukan pengusaha atau horang kayah yang nggak perlu kerja tapi duitnya
ngalir terus. Huhuhu..
PADANG goes to DADANG |
3. Cuaca tidak bersahabat
Dari awal berangkat, cuaca memang
sudah menunjukkan tanda-tanda tidak bersahabat. Begitu sampai di destinasi
pertama, pemandian air panas yang ada di Solok, hujan mulai turun
rintik-rintik. Jadi kami berendam di air panas sambil kehujanan. Lawak kan.
Hujan juga masih setia ketika
kami ke Pantai Carocok Painan, jaraknya 2 jam dari kota Padang. Kami berangkat
jam 6 pagi dari hotel dan melewatkan sarapan pagi di hotel demi mengejar pantai
carocok di Painan supaya nggak macet. Macet memang tidak kami dapati, tapi
begitu sampai di pantai, hujan turun lebat. Hampir 1 jam kami menunggu di
kios-kios penjual topi pantai dan akhirnya menyerah….
Kami pun sepakat untuk kembali ke
Padang, dengan rencana mencari lokasi wisata yang indoor. Seperti mall atau
museum. Sudah sempat kami browsing jadwal film di bioskop untuk menghabiskan
hari itu, dari pada tidur-tiduran siang bolong di hotel, mending nge Mall, nonton
atau main di timezonenya.
Alhamdulillahirobbil alamin..
Setengah jam perjalanan dari
Painan ke Padang, kami mendapat telpon dari saudara Kak Dewi yang tadinya bakal
jadi guide kami seharian di Painan, bahwa hujan udah reda.
Penampakan pantai Carocok Painan di saat Hujan lebat. |
Tapi begitu kami sampai di
parkiran pantai,
Taraaaa… hujan turun lebih deras
dari sebelumnya. Beberapa ada yang tetap stay di mobil, sedangkan aku dan
beberapa guru lainnya jalan di bawah hujan menuju ke pondokan yang ada di bibir
pantai untuk makan siang sambil berdoa hujan segera reda. Hampir sore, hujan
baru reda, dan kami langsung start untuk ambil paket water sport.
4. Tukang foto amatir
Dari pantai carocok, kami menyeberang
dengan perahu ke Pulau Cingkuak. Di pantai cingkuak banyak banget
penawaran water sport. Kayak banana boat, ufo, donuts dan juga snorkeling.
Tentu saja aku langsung berbinar-binar dengan penawaran terakhir. Tujuan
utamaku ke Sumbar adalah snorkeling di Pulau sambil underwater foto. Kami pun
ambil paket seharga 100k dengan fasilitas :
-Banana boat -Ufo -Donuts -Underwater
photo
Kalau Cuma underwater photo
doang, bayar 50k. jadi lebih untung ambil paket 100k.
Kami pun mulai ambil foto bawah
laut. Yang airnya udah keruh banget karena ramenya manusia disana. Ditambah
lagi boat yang bolak-balik narik banana boat dan water sport yang lainnya.
Kamera B Pro yang digunakan nggak sanggup melawan ke keruhan air, akhirnya
hasil foto underwater pun mengecewakan.
Nggak mau rugi karena udah bayar
50k utuk foto itu, aku pun minta si adik tukang foto untuk merekam aktifitas
aku lagi snorkel. Siapa tau hasilnya lebih bagus dari pada pake HP aku yang dibungkus
dengan waterproof case murahan. Dengan
senang hati dia ngerekam aku lagi renang di antara karang dan ikan-ikan warna
warni yang kami umpan pakai remah-remah kacang.
Dan taraaaa… hasilnya bikin
esmosi.
Ternyata semua video di rekam cuma
berdurasi 1 detik. Si adik tukang foto very amatir ngirain mungkin dia lagi
ngerekam, padahal dia lagi matiin rekamannya. Terbukti dari rekaman video
lainnya adalah video acak adul moment akunya lagi siap-siap mau nyelam.
Arrghhh…..
Dan hasil foto dan video baru aku
lihat ketika kami udah beranjak meniinggalkan pantai. Rasanya pengen balik lagi
dan minta ganti rugi sama si adik amatir, tapi apalah daya. Aku cuma bawa
pulang hikmahnya aja, cek lah foto sebelum meninggalkan lokasi.
5. Foto underwater lenyap!
Foto dan video 1 detik itu aku
copy ke HP kak Iyas, yang mana HP nya baru sebulan dan memori internalnya masih
banyak. Foto-foto yang keruh tapi lumayan buat koleksi underwater photo itu aku
simpan di satu folder. Disitu juga ada foto underwater guru-guru lainnya.
2 hari kemudian aku pun minta
kirimin foto itu ke Kak Iyas. Dan Yaps! Folder titipan aku sudah ludes dihapus.
Karena kak Iyas pikir aku sudah copy. Padahal
belum. Dan tumbenan kak Iyas ngehapus foto tanpa konfirmasi -___-
Huaaaa… melayang duit 50k guaaa… Bukan
Cuma soal duit 50k aja sih, tapi dokumentasi moment snorkel nya yang nggak tau
kapan bisa di ulang lagi. Huhuuhu..
Aku pun kelojotan di mobil
6. Kacamata renang ketinggalan di
Pantai
Sejak kuliah PPG, aku hobi banget
renang. Karena kolam renang UNIMED bangus banget, dekat dari asrama dan juga
tiket masuknya Cuma 2k (Harga pakai KTM). Sejak itu aku beli kacamata renang.
Sebenernya di dalam kolam renang ada sih yang jual kacamata renang standar
seharga 60 ribuan. Tapi aku mau yang agak bagusan dikit, biar tahan lama.
Jadilah aku berhari-hari browsing
di olshop. Membanding-bandingkan harga dan kualitas. Sampai akhirnya memutuskan
untuk beli di Lazada. Aku lupa harganya tapi kalau nggak salah sekitaran 190-250k.
kacamata itu dilengkapi anti UV dan anti embun. Nunggunya juga cukup lama
karena katanya di impor dari china. Aku harus menunggu 3 minggu baru bisa
dapetin kacamata itu.
Dan waktu snorkel kemaren, ada
kacamata yang disediakan. Aku nyobain
mana yang lebih jernih, sedangkan kacamata renangku aku titipkan di leher Kak
Dewi. Setelah itu Kak Dewi balik ke pantai (nggak jadi nyelam karena takut.
Hahaha) sedangkan aku asik renang-renang gaje.
Di perjalanan balik dari pantai
menuju hotel, barulah aku tau kenyataan bahwa kacamata renang kesayanganku itu
ketinggalan di kran bak mandi waktu Kak Dewi bilas.
Oh my god! Kesialan macam apalagi
ini. huhuhu
Kak Dewi berkali-kali bilang
maaf. Sedangkan aku merasa aku yang bodoh. Kenapa juga itu kacamata aku bawa ke
laut kalo bakalan nggak dipake. Bukan salah Kak Dewi juga melupakan kacamata
itu dan meninggalkannya di kran. Huaa
Aku cuma berpesan kepada yang
menemukannya, manfaatkan dengan baik untuk berenang. Karena berenang juga
adalah salah satu sunnah nabi. #sokTEGAR
7. Gagal pakai sunscreen
Dari sebelum ada rencana mau
liburan bareng guru-guru, aku udah nyiapin beberapa item khas holiday. Kayak
kacamata pantai (yang akhirnya juga nggak ke pake karena selalu ketinggalan
dalam mobil), dan sunscreen dengan SPF 50+.
Sebelum ke pantai carocok, aku
udah apply krimnya ke muka dan tangan. Bahkan aku apply ulang setelah kena
hujan. Tapi pada saat kedatangan kami yang ke dua ke pantai carocok, aku
meninggalkan pounch aku di mobil. Sedangkan setelah berwudhu untuk sholat
zuhur, sunscreen nya pasti hilang. Mau ambil tapi parkiran mobilnya jauh.
Akhirnya aku pasrah nggak pake sunscreen yang aku cari berhari-hari sampai
nitip ke temen buat nyariin di 3 tempat yang akhirnya Cuma disimpan manis di
mobil. Dan ya! pulang dari pantai muka sensitif aku ini gosoooong…!!
8. Tas putus
Tas ini adalah kado dari Rama.
Belum genap sebulan aku pake. Aku sayang banget sama tas ini, karena selain
harganya mahal, tas ini adalah pemberian seseorang. Aku selau appreciate banget
sama barang pemberian dari pada barang yang aku beli sendiri. Dan apesnya, aku
nggak tau kapan dan dimana tali itu bisa putus. Udah sampe rumah baru tau kalau
ada tali yang hilang. Mungkin waktu aku narik dari bagasi mobil yang penuh
banget sama barang. apes… apes..
Rama itu murid
aku di kelas V btw :p
9. Hotel mahal tidak sesuai iklan
Hari ke 3 sampai di parkiran Hotel Bukit Tinggi dengan tulisan "MAAF, HOTEL PENUH" di depan pintu masuk. Untunglah cekgu lain sudah booking dari 3 hari yang lalu. itu pun sudah browsing kemana-mana nyari 7 kamar di satu hotel. Akhirnya kami dapat kamar dengan harga sama, tapi kualitasnya beda jauh. kamar yang aku tempati sampai ada ember untung menampung air yang bocor dari atap. kami sampai harus sholat di atas kasur karena lantainnya digenangi air. Hotel macam apa ini -____-
*I Can't mention the hotel name. kalo kepo, DM aja :D
10. Bayar
loundry 700.000!
Kejadian ini
terjadi di hotel pertama tempat kami menginap, namanya Hotel Deivan. Letaknya
lumayan strategis di tengah kota, dekat pantai Padang. Pas banget di samping museum Adityawarman.
Desain hotelnya juga oke. Tapi harga loundrynya bikin pingsan!
Sebelum
melipir ke hotel ini, agenda kami adalah mandi di air panas. Jadi nyampe hotel
bawa baju basah. Langsung aja kepikiran buat di laundry, toh kita-kita bakalan
nginap disini dua malam. Aku sempat nanya sih harga laundry sama roomservice
waktu kami baru aja nyampe.
“Londrynya per
pics. Saya nggak tau harga pastinya, awak baru magang 3 hari disini. Sabanta yo
ni, wak tanyoan ka bawah.” Kata room service dengan bahasa campuran indo-minang
yang artinya, “tunggu sebentar ya, Kak. Saya tanyakan dulu ke bawah.”
Setelah itu
nggak ada follow up atas pertanyaan kami. Aku dan 3 orang temen lainnya
langsung nyerahin kresek hitam berisi baju basah itu.
malam ke dua
datang baju dan 2 lembar bill dengan total 659.000. karena nggak ada
kembaliannya, si Dwi dengan senang hati ngasi kembalian sebagai tips buat room
servicenya. Begitu pintu ditutup. Dwi langsung meraung-raung nggak rela.
Huaaa…..
Tapi dibalik
itu semua banyak banget keberuntungan yang kami dapat.
Beruntung
waktu di Pantai Gondoria, Pariaman kami nggak nyebrang ke Pulau angso duo.
Karena disaat kami lagi makan siang, tau-tau Badai. Sampai-sampai tanggak nggak
bisa lagi nyuap nasi dan langsung berlarian cari tempat teduh dan semua makanan
yang terhidang kami tinggal gitu aja di pondokan pinggir pantai. Disaat yang
sama, kapal yang menyebrang ke pulau angso duo terbalik. 3 orang belum
ditemukan. Ya Allah
Beruntung kami
sudah kembali ke Pekanbaru, karena jalan lintas Pekanbaru-Sumbar putus di
daerah Pangkalan tertutup banjir. Jalan intas di alihkan ke Kuansing yang jadi
lebih jauh.
Beruntung di
hari ke 4 kami sudah ke Bukit tinggi dan
mengunjungi Green House Lezatta yang lagi kekinian banget. Walaupun
gerimis, tapi cukup puas berkodak ria disana. Siapa sangka, keesokan harinya
taman bunga nan cantik itu ditutup masyarakat karena tidak berizin dan
menyebabkan kemacetan parah. Sampai tulisan ini rilis, tempat yang
instagramable itu masih ditutup.
Ah masih
banyak keberuntungan lainnya jika aku bersyukur.
Terimakasih
sudah membaca sampai akhir. Selamat liburan akhir tahun. Dan tetap hati-hati di
jalan ^_^
Waaaahhh..... Rugi bangettttttt... Nget ngeettt.... Foto snorkeling nya ke hapus...
BalasHapusCeklah photo sebelum meninggalkan lokasi wkwkwkwkwkkw 😅😅😅
BalasHapusWadaww bangett pas rekamannya cuma 1dtk. Hahahaha
BalasHapuscurry shoes
BalasHapusnike sb dunks
fear of god
off white
steph curry shoes
off white clothing
fear of god
supreme outlet
kyrie 8
supreme new york