Ruang VIP
biasanya dikenal dengan kenyamanan, kemewahan dan fasilitas serba lengkap.
Sebut saja ruang VIP di Rumah sakit yang jauh berbeda dengan ruang biasa. Ruang
biasa penuh sesak, pasien berbaris-baris, panas dan tidak ada kenyamanan sama
sekali. berbeda jauh dengan ruang VIP, apalagi yang kelas I. disana bisa
ditemukan TV layar datar yang tergantung di dinding pendingin ruangan dengan
suhu yang sangat pas untuk menemani istirahat, dan juga ketenangan yang akan
didapatkan karena satu kamar hanya satu pasien.
Begitu juga ruang VIP di bandara dengan segala fasilitasnya. Dari yang diberi akses bebas antri, sampai sofa empuk diruang tunggu yang berharga jutaan.
Nah, bagaimana
jika ruang VIP ini ada di dalam lingkungan sekolah, di dalam kelas. Di pojok
kelas lebih tepatnya. Akan menarik jika kamu membaca sampai habis ^_^
Ide awal saya
membuat ruang VIP ini adalah dari foto yang muncul di beranda Facebook saya.
Foto itu sederhana, hanya menunjukkan seorang anak yang sedang berbaring di
tikar sambil membaca buku. Di pojok ruangan terdapat meja dengan tumpukan buku.
Dindingnya dipenuhi tempelan hasil karya siswa. Disitu diceritakan bahwa ada
peraturan di kelasnya, bagi anak yang sudah selesai mengerjakan latihan, maka
sambil menunggu teman-teman yang lain selesai, dia diperbolehkan membaca buku
di pojok kelas. Bahkan di sediakan tikar untuk duduk dan berbaring. Saya lupa postingan itu milik siapa dan sudah di
share ribuan kali. ku ucapkan terimakasih kepada inisiator ruang VIP ini.
Singkat cerita, saya pun ingin menjadi followers dan menerapkan peraturan menggembirakan itu di kelas Teringat pula salah satu dosen di kampus pernah mengatakan, jika ingin sukses, maka lsayakan ATM. Amati, tiru dan Modifikasi.
Oleh karena petuah
dosen itu, saya pun berniat ingin memberikan akses VIP kepada murid-murid untuk
membaca buku ketika sudah selesai mengerjakan latihan. Sebelumnya, mereka akan
bermain atau mengganggu temannya yang belum selesai belajar. Alangkah indahnya pikirku, jika
mereka duduk tenang dan tenggelam dalam membaca buku.
Namun niat ini
terhalang oleh fasilitas sekolah yang belum memiliki perpustakaan. Sehingga saya
tak bisa meminjam buku yang ada di perpustakaan untuk di bawa ke kelas. Rak
buku pun tak ada.
Tapi sebagai guru
gaul zaman now, saya tak kehabisan akal. Kebetulan di masa itu saya bekerjasama
dengan Komunitas Relawan Muda Riau untuk menjembatani murid-muridku
berkorespondensi. Tau kan korespondensi? Surat-suratan manual ala zaman old gitu
loh….
Cerita lengkapnya silahkan di baca D I S I N I.
Di Sekretariat
Relawan Muda Riau atau yang biasa di sebut sebagai sarang, saya melihat jejeran
buku sampai ke atas dindingnya. Dari situ juga banyak buku bacaan anak-anak.
Sayang TBM (Taman Baca Masyarakat) yang di kelola RMR ini minim pengunjung,
mungkin karena letaknya yang benar-benar di tengah kota, dan anak-anak kota
biasanya jarang main ke luar rumah.
saya pun membuat
permohonan untuk bisa mendapatkan buku-buku bacaan itu untuk saya bawa ke kelas.
Ternyata respon RMR sangat positif.
Bukan hanya buku lama, buku baru yang merupakan sumbangan dari donatur berpindah tangan. Dengan hati riang gembira saya pun membawa 60 pcs buku
tersebut ke sekolah.
Tantangan
selanjutnya adalah rak buku. Untuk membeli tidak memungkinkan, maka jadilah rak
Al-Qur’an dan soal-soal tahun jadul saya sulap menjadi rak buku di ruang VIP.
Di tambah hiasan hasil prakarya anak-anak. Jadi maki kece!
Dan inilah ruang
VIP di kelas kami yang tidak seberapa tapi bisa bikin anak-anak bahagia.
walaupun hanya beralaskan tikar. Tapi kami tetap menamai pojok ini dengan RUANG VIP :P |
Sebuah kenikmatan mendapatkan fasilitas VIP. :p |
Dengan adanya rak
buku dengan buku-buku bacaan bermutu bertengger disana,ditambah tikar
sederhana, tentu membuat anak-anak ingin berlama-lama duduk disana. Sebagai
guru, saya merasa perlu menciptakan peraturan mengenai ruang VIP ini.
Pasal I.
Diperbolehkan
duduk di ruang VIP dalam kondisi sebagai berikut :
- Jam istirahat
- Ketika sudah selesai mengerjakan soal latihan dan sudah mendapatkan nilai 100
- Ketika sudah membantu teman dalam belajar (memanfaatkan teknik tutor sebaya)
PASAL II
Dilarang membaca
datang ke ruang VIP dalam kodisi sebagai berikut :
- Ketika guru menjelaskan pelajaran
- Ketika mengerjakan latihan/ tugas yang diberikan guru
Pasal III
Ruang VIP bisa
menjadi reward bagi siswa dengan prestasi sebagai berikut:
- Membantu teman dalam belajar
- Sholat tertib
- Hafalan Tahfiz lancar tanpa tersendat-sendat
Wah.. dengan
adanya peraturan tak tertulis ini, alias hanya kusampaikan melalui lisan.
Anak-anak antusias sekali untuk berjuang bisa duduk santai di jam pelajaran di ruang
VIP. Setelah hadir ruang VIP di kelas kami, anak-anak berlomba untuk mendapat
nilai 100. Jika salah mereka dengan semangat akan memperbaiki sampai akhirnya
mendapat nilai 100.
“Ustazah ini udah
betul?”, kata Juna sambil memperlihatkan hasil kerjanya di buku latihan
Matematika.
Saya memeriksa sebentar dan memberikan nilai 100 di
buku latihannya.
“Boleh ke ruang
VIP?” tanyanya lagi.
Kata YES dengan
ekspresi kemenangan terdengar samar ketika saya menganggukkan kepala. Juna yang
selesai belakangan langsung bergabung dengan teman-temannya yang sudah dari
tadi tidur-tiduran ditikar ruang VIP sambil membaca eksiklopedi Luar Angkasa.
Ah indahnya pemandangan kelas ini jika anak-anak terpaut pada buku.
Ruang VIP ini juga
berguna sebagai ancaman.
“Kalau kamu masih
suka mengejek teman, ustazah tidak izinkan kamu baca buku di ruang VIP selama
seminggu.”
Percayalah,
ancaman seperti itu sangat ampuh!
Untuk memperkuat
motivasi mereka dalam membaca buku, saya membuat challenge (sebenanrya sih
lomba, tapi biar lebih gaul dan lebih akrab dengan siswa jadi ku gunakan bahasa
challenge). Saya menyediakan kertas kecil berisi form sinopsis buku. Tiap anak
yang telah selesai membaca satu buku, bisa menuliskan sinopsisnya dan
mengumpulkannya di kaleng yang sudah ku sediakan. Synopsis terbanyak akan
mendapatkan hadiah di akhir semester. And It’s really works! Mereka
berlomba-lomba mengkhatamkan buku-buku di rak mini itu. Ah bahagianya saya
sebagai guru kalian, Nak!
Nah, saat ini saya
dan teman-teman Alumni SM3T yang tergabung dalam Masyarakat SM3T Institute juga
berencana akan membuat tempat membaca buku sejenis ruang VIP yang kami namai
dengan “Pojok Baca”. Pojok baca ini akan kami ciptakan di sekolah yang
belum memiliki perpustakaan, yang kami yakini anak-anaknya pastilah haus
membaca buku.
Jadi untuk para
pembaca yang budiman jika ingin turut berpartisipasi dalam membuka cakrawala
wawasan siswa-siswi di SDN 020 Pangkalan Baru Kampar, maka bolehlah sumbangkan
pada kami buku-buku bacaan bekas yang ada dirumah. Kami dengan senang hati akan
menyalurkannya kepada SD tujuan.
Semoga bermanfaat
_Risah_
Ngakunya Guru Gaul
Menarik sekali mba, hmm seragam muridnya keren yah
BalasHapuscobain gin di kelas mu
HapusMasyaAllah ustadzah Risah kamu memang keren sekali, macam guru dengan semangat luar biasa sampai pinjemin buku dan menciptakan ruang VIP di kelas. Pas itu gue juga baca artikelnya di fb, kayaknya yang kita baca sama. Lalu gue bilang sama kepsek tentang pengadaan ruang VIP di eng lab tempat gue ngantor. Tapi ya gitu, nggak ada tanggapan yang berarti emang. Mungkin harus kayak kamu ya Risah, action sendiri pinjam dari luar begitu.
BalasHapusTetap semangat yaa!!
nah pernah baca juga kan ya di FB.
Hapusthanks bgt lah itu orang yang udah nyiptain dan share.
muehehe... kemaren pas lagi semangat 45 buat bikin kelas "feels like home". hahaha
siaaappp.. Semangat juga buat kamu Mey. sehat2 terus dede nya ya
Kak risa sekarang ggd atau?
BalasHapusaku salut sama usaha kak riska. sampai bela belain kerja sama dengan pihak luar. demi anak didik yg semangat membaca. kereeennn... doakan juga supaya aku bisa begitu. hehe. sekarang lagi ppg nih aku pasca sm3t. mudah mudahan lulus utn putaran pertama.hehe.
Waahhh...
BalasHapusKita satu kandang nih..
Terlahir dari SM3T
Muehehehe..
Belum GGD.
UTN memang bikin stres, tetap semangat. Semoga lolos satu putaran
boleh juga idenya tuh, tapi berarti ruang VIP itu lebih ditunjukkan kepada siswa berprestasi ya? Dan, memotivasi sisa-sisa yang kurang berprestasi agar lebih berprestasi untuk memasukinya?
BalasHapusSerunya bisa ada ruang VIP begini di kelas. Mba keren. Bisa bikin anak anak lama lama jadi hobi baca. Semoga sukses selalu ya mba, dan makin banyak yang mencoba mengikuti ide mba ini. Keren banget idenya. Kalau aku jadi murid mba, aku bakal hore hore banget bisa duluan main di ruang VIP.
BalasHapusUntuk inovasi yang satu ini mungkin bisa membantu anak-anak merangsang minat bacanya dari kecil. Juga, dalam proses kegiatan literasi sekolah. Keep inspiring, Mba~
BalasHapus