5 Inovasi Anak Muda Mengagumkan di Ritech Expo 2018

Anak-anak muda yang pintar dan rajin selalu berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Beda sama orang yang kuliahnya sekedar ambil gelar, untung-untung aktif di organisasi, jadi aktivis, terlibat dalam kebijakan publik di masyarakat. Itu sih sudah keren banget lah. Tapi lebih banyak anak muda yang kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang dari pada anak muda yang hobinya bikin penelitian, menciptakan inovasi, memikirkan nasib negeri. Ah anak muda semacam itu hanya segelintir.

Pikiran-pikiran diatas langsung terbantah ketika aku melihat pameran riset, inovasi dan teknologi di Ritech Expo 2018 yang di taja oleh Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan tinggi a.k.a KEMENRISTEK DIKTI. Pameran ini digelar di Halaman Kediaman Gubernur Riau. Setelah berkeliling stand demi stand, both demi both, melihat dan mendengarkan penjelasan dari masing-masing petugas. Waaaahhh….. aku merasa kerdil, miskin wawasan dan ketinggalan jauh. Ternyata anak muda Indonesia nggak Cuma scrool HP terus berharap jadi selebgram, tapi buanyak juga anak Indonesia yang berprestasi, berinovasi dan menciptakan teknologi yang memiliki daya guna yang tinggi. Dari puluhan stand yang berjejer di pameran Ritech Expo 2018, aku akan mengulas 5 inovasi yang diciptakan oleh anak muda di arena Pameran Teknologi terbesar dalam Rangka HARTEKNAS 2018. Baca sampai habis ya, karena no.5 aku yakin bisa buat kalian ternganga!

1. Mesin Pemecah Biji Getah

Mesin yang dinamai Mrs.UD Dewlateks ini dirakit oleh peserta didik yang tergabung dalam  Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Al-Banna MAN 1 Bengkalis yang berfungsi sebagai pemecah biji getah. Seperti yang kita ketahui (mungkin ada juga yang belum tau kayak aku), biji getah biasanya dibuang begitu saja. Nah, siswa-siswi dibawah bimbingan gurunya Ibu Dewi Melinda ini berinovasi untuk memanfaatkan limbah karet itu menjadi makanan yang bisa dinikmati sebagai snack. Ketika melihat makanan hasil olahannya, sama sekali aku tak terbayang kalau itu dari biji getah. Murid-muridnya bu Dewi yang pastinya tekun ini bahkan juga mengolah biji getah menjadi kerupuk, biskuit paragu, cake dan banyak lagi. Keren nggak sih?

Aku juga dulu sekolahnya di MA, alias Madrasah Aliyah. Tapi semasa sekolah aku taunya hari-hari cuma ngoleksi novel terus baca berjam-jam  krik krik krik… 

2. Mesin Pemisah Biji Dengan Isi Durian

SOURCE

Selain mesin pemecah biji getah, di stand Kabupaten Bengkalis juga dipamerkan mesin pemisah biji dengan isi durian. Wow! Yang aku tau selama ini, memisahkan isi durian dengan biji nya cuma pakai tangan. Pernah dulu waktu nikahan saudara, para emak-emaknya mau bikin lempuk durian (makanan khas riau sejenis dodol gitu, tapi lebih enak) yang mana kami harus begadang buat misahin biji dan isi duriannya yang berember-ember. Dari yang tua sampai balita ikut meremas-remas isi durian pakai sarung tangan plastik. Ah melelahkan.

Begitu aku melihat mesin ini. I just say wow

Mesin ini pastinya sangat efektif dan efisien bagi para pengusaha yang menggunakan durian sebaga bahan olahannya. Mau mengolah durian satu kontainer juga bakal cepat selesai kalau menggunakan mesin ini. Apalagi Bengkalis terkenal juga dengan home industrinya yang menghasilkan lempuk durian terlezat. Makanan khas Riau yang selalu hadir disetiap acara dan di jadikan buah tangan bagi para pelancong.

3. Alat Pengupas dan Pemotong Nanas Ciptaan Mahasiswa Politeknik Caltex Riau

Lagi-lagi aku ternganga ketika tau yang menciptakan alat ini adalah cowok cakep yang sedang berdiri di depanku  memberi penjelasan dengan ramah.

“Ini mahasiswa yang bikin ya?” tanyaku di sela penjelasannya.

“Iya, Kak. Kebetulan saya sendiri yang membuatnya.” Jawabnya sambil tersenyum.

Aku ternganga dan semakin merasa kecil, bodoh dan tak ada apa-apanya dibanding mahasiswa semester 6 satu ini. Disaat mahasiswa lain sibuk mencari café tempat hangout gaul, cowok dengan nama lengkap Arnel Mega Surya ini justru mengerjakan alat multifungsi ini sebagai tugas akhirnya. Dari motor penggerak, sampai perangkat komputer didalamnya ia kerjakan dengan tekun. Dan taraaaaa…. Kerja kerasnya menghasilkan sebuah Mesin yang bisa mengupas dan memotong nanas dengan efektif. Bahkan diklaim bahwa alat ini merupakan mesin pengupas nanas tercepat di dunia karena hanya membutuhkan waktu 15 detik. Booom! Nanas siap dimakan.

Cowok keren yang biasa di panggil Ega ini bercerita kalau ia terinspirasi dari postingan instagram yang menggunakan pisau khusus untuk mengupas nanas. Kontak langsung dengan pisau beresiko luka, pikirnya. Dengan inovasinya yang mengagumkan, Ega pun berhasil menciptakan mesin pengupas nanas tanpa kontak tangan yang higienis dan hemat waktu. ia juga berencana untuk memproduksi alat ini secara massal mengingat Riau merupakan penghasil nanas dan alat ini akan memudahkan para petani dan home industri  dalam mengolah nanas. Bravo tuk kamu, Dik!

4. Motor Listrik seri 2 buatan ITS 

source 

Nggak perlu galau dengan harga BBM yang naik terus, motor ini menggunakan energi listrik sebagai modalnya berjalan. waktu aku lagi di pameran, cukup antri juga pengunjung yang mau nyobain motor ini. 

5. Smart Burner Dryer dari Mahasiswa Mercu Buana

Maaf bro. Fotonya merem. :D

Mesin yang diciptakan mahasiswa Mercu Buana ini pasti akan membuat kamu ternganga dan kagum sama si pembuatnya. Bayangkan, mahasiswa ini menciptakan mesin konversi pengering dari listrik menjadi gas untuk tugas akhirnya di kampus. Wow!

Tugas akhir aku dulu hanya sebatas penelitian di sebuah sekolah yang kemudian dituangkan di dalam lembaran setebal 250 halaman dan sekarang hanya menjadi penghuni setia perpustakaan kampus. Sedangkan cowok keren bernama Agusta ini, sudah memproduksi  konversi mesin  pengering listrik menjadi gas. Lelaki yang kini berusia 28 tahun ini bahkan sudah memasarkan produknya ditingkat Nasional. Beberapa TV juga sudah meliput prestasinya, kalian browsing aja Agusta dryer dan siap-siap ternganga dengan inovasi yang sudah dilakukan anak muda ini.

Mesin konversi ini dibuat dengan pertimbangan besarnya daya listrik yang harus dikeluarkan untuk mesin pengering. Agusta dan team pun berinovasi untuk membuat konversinya dari yang tadinya menggunakan energy listrik, menjadi gas yang tentu saja lebih hemat dan menguntungkan.

Kalau menurut aku yang awam masalah mesin, ini sih udah setara dengan pencipta mesin cuci/ pengering merek Samsung, LG dan merk lainnya yang dipakai di seluruh dunia. Sedangkan agusta ini menciptakan mesin pengering yang bisa membuat baju yang keluar dari dalam mesin layak pakai tanpa harus dijemur lagi. Brilliant! Agusta juga sudah memasarkan mesin ciptaannya di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk di Pekanbaru. Ia bahkan (entah “bahkan” yang ke berapa kali) juga telah punya konsep usaha laundry yang bisa kita aplikasikan. Dengan harga 25 juta, Agusta drayer menawarkan paket lengkap untuk membuka usaha laundry. Dari mesin, manajemen, sampai plastik pembungkus pakaian semua sudah di sediakan. Berminat? Cek aja agustadryer.com yah!

Umur 28 udah  jualan mesin pengering dan kaya raya, lha gue dengan umur yang sama, ngapain aja yah di dunia fana ini #mikir keras.

Nah itu dia 5 inovasi anak muda yang bikin kagum dari Ritech Expo 2018 di Pekanbaru. Bukan berarti pameran lainnya tidak menarik perhatian, tapi kalau ditulis semua disini kepanjangan. Sangat kagum dan bangga dengan anak-anak muda Indonesia yang tekun dan terus berinovasi. Bangga juga sebagai warga Pekanbaru yang menjadi tuan Rumah dalam perhelatan Harteknas 2018. Semoga sukses!

Big Thanks to Yani and Winda ^_^